Kehidupan yang semakin modern, disadari atau tidak membuat manusia tergantung pada teknologi. menurutku, penemuan yang paling dahsyat adalah bola lampu. yang merupakan cikal bakal dari listrik.
Hampir semua peralatan modern yang membantu manusia menjalani aktifitas sehari-hari menggunakan energi listrik. bola lampu yang merupakan sumber penerangan, setrika, mesin cuci, rice cooker, AC, komputer, TV, vacuum cleaner, mesih jahit, mesin las, dan berbagai macam alat lainnya yang digunakan untuk industri ataupun untuk kebutuhan rumah tangga.
Tidaklah mengherankan jika pasokan listrik selalu saja lebih kecil dari kebutuhan. pertumbuhan penggguna listrik seiring meningkatnya teknologi, mungkin susah dikejar oleh penambahan daya pasokan listrik dari PLN. jadi tidak mengherankan pula kalau di beberapa wilayah kerap terjadi pemadaman listrik bergilir, dan pemerintah kerap menyerukan untuk hemat listrik.
Saat ini aku tidak akan bercerita dampak pemadaman listrik terhadap produktivitas industri nasional, terlalu jauh dengan kehidupan ku rasanya. aku akan membahas dampak pemadaman listrik terhadap orang2 di rumahku.
Ketika listrik padam di malam hari, masalah tidak seberapa, apalagi jika listrik padam diatas pukul 9 malam. itu berarti aku sekeluarga harus tidur lebih cepat. karena tanpa listrik tidak ada hal yang bisa dikerjakan.
Ketika listrik padam di pagi hari, kami akan berebut untuk mandi, masalahnya pompa air mati, jadi kalau air di bak mandi sudah habis, yang mau mandi harus berpayah-payah menimba air dari sumur.
Yang parah adalah kalau listrik mati pada hari libur. tidak masalah kalau hanya beberapa menit, tapi kalau sampai beberapa jam semua bisa kacau. tidak ada nasi, karena tidak bisa memasak dengan rice cooker, cucian menumpuk karena mesin cuci tidak menyala, setrikaan berhamburan, kami akan bete karena tidak ada TV, tidak bisa main games, tidak ada koneksi internet, pasokan air menipis, sayuran dan ikan harus segera dimasak karena kulkas mati, es meleleh, tidak ada air dingin atau air panas dari dispenser.
Saat itulah orang2 rumah akan mengalami yang namanya MAti GayA.
Sebenarnya dunia belum berakhir tanpa listrik, hanya kita memang terlau berlebihan dalam menyikapinya. listrik mati tidak berarti harus mati gaya. malah itu bisa menjadi kesempatan baik untuk hidup lebih membumi. memasak nasi dengan cara tradisonal ternyata menghasilkan nasi yang lebih beraroma. mencuci dengan mengambil air dari sumur dan melibatkan seluruh keluarga ternyata menghadirkan romantisme tersendiri. ingin air panas ya masak saja dengan kompor.
Begitu banyak kegiatan bersama yang bisa dilakukan tanpa listrik. bermain scrabble diteras rumah, atau bermain karambol, atau bermain monopoli dengan semua anggota keluarga ternyata jauh lebih bermakna daripada sekedar nonton TV bersama atau bermain PS, atau chatting dengan teman yang entah siapa.
Saat malam menjelang dan listrik belum juga menyala, kami bisa memanfaatkannya dengan mengadakan candle light dinner di halaman belakang. sambil menikmati cerita ayah tentang masa kecilnya yang dilalui tanpa listrik. bernostalgia dengan cahaya bintang dan bulan yang sering terabaikan karena tertutup silaunya lampu neon yang gemerlap selama ini.
Jadi mati lampu bukan berarti mati gaya, malahan kita bisa lebih banyak gaya.
Hampir semua peralatan modern yang membantu manusia menjalani aktifitas sehari-hari menggunakan energi listrik. bola lampu yang merupakan sumber penerangan, setrika, mesin cuci, rice cooker, AC, komputer, TV, vacuum cleaner, mesih jahit, mesin las, dan berbagai macam alat lainnya yang digunakan untuk industri ataupun untuk kebutuhan rumah tangga.
Tidaklah mengherankan jika pasokan listrik selalu saja lebih kecil dari kebutuhan. pertumbuhan penggguna listrik seiring meningkatnya teknologi, mungkin susah dikejar oleh penambahan daya pasokan listrik dari PLN. jadi tidak mengherankan pula kalau di beberapa wilayah kerap terjadi pemadaman listrik bergilir, dan pemerintah kerap menyerukan untuk hemat listrik.
Saat ini aku tidak akan bercerita dampak pemadaman listrik terhadap produktivitas industri nasional, terlalu jauh dengan kehidupan ku rasanya. aku akan membahas dampak pemadaman listrik terhadap orang2 di rumahku.
Ketika listrik padam di malam hari, masalah tidak seberapa, apalagi jika listrik padam diatas pukul 9 malam. itu berarti aku sekeluarga harus tidur lebih cepat. karena tanpa listrik tidak ada hal yang bisa dikerjakan.
Ketika listrik padam di pagi hari, kami akan berebut untuk mandi, masalahnya pompa air mati, jadi kalau air di bak mandi sudah habis, yang mau mandi harus berpayah-payah menimba air dari sumur.
Yang parah adalah kalau listrik mati pada hari libur. tidak masalah kalau hanya beberapa menit, tapi kalau sampai beberapa jam semua bisa kacau. tidak ada nasi, karena tidak bisa memasak dengan rice cooker, cucian menumpuk karena mesin cuci tidak menyala, setrikaan berhamburan, kami akan bete karena tidak ada TV, tidak bisa main games, tidak ada koneksi internet, pasokan air menipis, sayuran dan ikan harus segera dimasak karena kulkas mati, es meleleh, tidak ada air dingin atau air panas dari dispenser.
Saat itulah orang2 rumah akan mengalami yang namanya MAti GayA.
Sebenarnya dunia belum berakhir tanpa listrik, hanya kita memang terlau berlebihan dalam menyikapinya. listrik mati tidak berarti harus mati gaya. malah itu bisa menjadi kesempatan baik untuk hidup lebih membumi. memasak nasi dengan cara tradisonal ternyata menghasilkan nasi yang lebih beraroma. mencuci dengan mengambil air dari sumur dan melibatkan seluruh keluarga ternyata menghadirkan romantisme tersendiri. ingin air panas ya masak saja dengan kompor.
Begitu banyak kegiatan bersama yang bisa dilakukan tanpa listrik. bermain scrabble diteras rumah, atau bermain karambol, atau bermain monopoli dengan semua anggota keluarga ternyata jauh lebih bermakna daripada sekedar nonton TV bersama atau bermain PS, atau chatting dengan teman yang entah siapa.
Saat malam menjelang dan listrik belum juga menyala, kami bisa memanfaatkannya dengan mengadakan candle light dinner di halaman belakang. sambil menikmati cerita ayah tentang masa kecilnya yang dilalui tanpa listrik. bernostalgia dengan cahaya bintang dan bulan yang sering terabaikan karena tertutup silaunya lampu neon yang gemerlap selama ini.
Jadi mati lampu bukan berarti mati gaya, malahan kita bisa lebih banyak gaya.
No comments:
Post a Comment