29.1.12

siap-siap berpetualang di hutan






CIREBON- memilih jurusan yang tepat untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi bisa menjadi hal yang cukup menyita waktu dan pikiran. Menyadari hal itu, alumni SMA Negeri 1 (SMANSA) Kota Cirebon angkatan tahun 2011 mengadakan University Day untuk membantu siswa SMANSA khususnya kelas 12 agar dapat memilih dan diterima di jurusan yang tepat.
Suasana persiapan pelaksanaan University Day 2012 di lapangan Indoor SMANSA, Cirebon.

 
University Day (U-Day) yang diadakan pada hari Sabtu (28/1) mengambil tema “Your Future is Like a Jungle”. Ketua Panitia U-Day, Wisnu Setya Dharma yang merupakan mahasiswa ITB menyatakan bahwa tema itu diambil untuk memberikan gambaran kepada para siswa kelas 12 bahwa memilih jurusan di Perguruan Tinggi dapat diibaratkan seperti berpetualang di hutan. “Meski nyatanya pada saat ini telah banyak informasi yang dapat diperoleh oleh para calon mahasiswa mengenai universitas dan jurusannya, tetap saja semua informasi itu tidak cukup, malahan semakin dekat dengan waktu pelaksanaan SNMPTN semuanya semakin membingungkan”, tambah Wisnu.
Acara U-Day tahun ini melibatkan sebagian besar alumni tahun 2011 yang telah menjadi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Dalam pelasanaannya yang berlangsung dari pukul 10 s.d. pukul 15.00 WIB ada beberapa agenda, yakni perkenalan alumni yang mewakili setiap perguruan tinggi, dan tanya jawab yang dilaksanakan di aula sekolah, display perguruan tinggi berupa stands yang berpusat di indoor sekolah, hingga simulasi SNMPTN yang dilaksanakan di setiap kelas.
Selama pelaksanaan U-Day, para siswa kelas 12 mendapatkan berbagai informasi dari para alumni baik yang berkaitan dengan akademik maupun non-akademik. “Informasi akademik yang diberikan tidak jauh beda dengan yang dapat diakses oleh para siswa dari situs tiap perguruan tinggi, tetapi karena penyampaiannya secara langsung oleh orang yang mengalaminya sendiri, maka informasinya jadi lebih menarik,” ungkap salah seorang siswa kelas 12. “Tetapi yang lebih menarik bagi saya sebenarnya adalah informasi non-akademik yang berkaitan dengan IKA ALUMNI SMANSA di setiap perguruan tinggi, hingga kondisi sosial, lingkungan, dan masyarakat di sekitaran kampus.”
Diharapkan, dengan adanya informasi tambahan yang diperoleh dari U-Day ini, para siswa dapat menentukan perguruan tinggi dan jurusan yang sesuai dengan minat dan karakter mereka. “Jika dunia perkuliahan diibaratkan sebagai hutan, maka informasi yang diberikan melalui U-Day adalah merupakan peta dan buku panduan pelengkap yang dapat membantu mereka untuk menjelajahi hutan”, pungkas Wisnu. (Dwi Haryanti)

7.1.12

B.A.U

hujan baru saja lewat. tetapi ada bau yang tersisa.
ternyata bau hujan itu memang ada dan ada penjelasan ilmiahnya pula.
ahahaha
kemana aja????
nih penjelasannya
yuk baca sama sama....

Ini Dia yang Membuat Bau Hujan Begitu Khas

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Jakarta, Hujan yang turun membasahi tanah dan pepohonan selalu menyisakan bebauan khas yang menyegarkan. Ada banyak teori yang menjelaskan asal muasal bebauan tersebut, salah satunya dari senyawa yang dilepaskan oleh tanah dan batu-batuan yakni petrichor.

Senyawa ini pertama kali diungkap oleh 2 peneliti dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), IJ Bear dan RG Thomas. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam laporan berjudul "Genesis of Petrichor" dan dimuat oleh jurnal Nature pada tahun 1965.

Dikutip dari The Naked Science, Selasa (7/12/2010), petrichor berasal dari 2 kata dalam bahasa Yunani, yakni petros yang berarti batu dan ichor yang berarti air. Dalam mitologi Yunani, petrichor merupakan cairan halus yang mengalir di dalam nadi para dewa.

Para peneliti meyakini, senyawa yang memiliki nama kimiawi 2-decanone ini dilepaskan oleh tumbuh-tumbuhan pada musim kering lalu diserap oleh tanah dan bebatuan. Oleh bebatuan, senyawa itu dilepaskan kembali ketika kelembaban udara mengalami perubahan drastis misalnya menjelang dan sesudah hujan turun.

Hingga kini, teori yang dikembangkan oleh ilmuwan CSIRO ini dinilai paling dapat menjelaskan fenomena bau khas yang tercium sebelum dan sesudah hujan.

Ada juga teori lain yang mengatakan, bau khas saat hujan disebabkan oleh spora yang dihasilkan oleh bakteri bernama actinomycetes. Bakteri ini biasanya hidup di tanah basah, namun mudah mati ketika tanah itu kering atau kehilangan kelembaban.

Sebelum mati, bakteri tersebut meninggalkan telur-telur dalam bentuk spora yang memiliki daya tahan jauh lebih kuat. Dalam kondisi tanah kering, spora itu mengalami hibernasi sehingga bisa hidup hingga bertahun-tahun.

Ketika hujan turun membasahi tanah, spora-spora itu hidup kembali dan beberapa di antaranya melepaskan diri dari tanah dan terhirup oleh manusia. Bau hujan yang khas itu sebenarnya merupakan spora yang terhirup oleh manusia.

Teori ini dikuatkan dengan hasil eksperimen, yang membutikan bahwa pembiakan spora actinomycetes di laboratorium dapat menghasilkan bau mirip hujan. Namun teori ini tidak menjelaskan bau serupa yang kadang-kadang sudah muncul sesaat sebelum hujan.

sumber: http://www.detikhealth.com/read/2010/12/07/172759/1510752/766/ini-dia-yang-membuat-bau-hujan-begitu-khas