Showing posts with label puisi. Show all posts
Showing posts with label puisi. Show all posts

25.12.10

berganti musim

cinta kita bertumbuh di musim panas
saat matahari bersinar terik
saat debu menutupi jalanan
saat pedagang es diserbu pembeli
saat jas hujan menjadi penghuni tetap lemari gudang
saat baju baju tipis menjadi kostum favorit
saat kerupuk mudah mekar di penggorengan
saat anak anak bebas bermain di luar rumah

kini
ketika musim berganti hujan
ketika langit diselimuti mendung sepanjang hari
ketika genangan air memehuni jalanan
ketika pedagang wedang jahe dicari-cari
ketika jas hujan sama pentingnya dengan SIM
ketika jaket menjadi kostum wajib
ketika kerupuk terasa bantet
ketika anak anak lebih banyak menonton tv di rumah

masihkah cinta kita bertumbuh?
ataukah hujan telah membawanya pada muara perpisahan dan kenangan?
Entah.....


28.11.10

bertahan

Aku mencintaimu melewati sepasi waktu
aku bertahan meski tergerus waktu
aku mungkin masih bertahan
hingga embun mengering di pucuk ilalang
hingga daun-daun mendekap tanah berubah humus
hingga besi-besi berkarat di sudut ruangan
hingga kayu-kayu lapuk berserakan di pelataran
hingga porselen berkerak di kedaton
hingga buku-buku menguning dan berselimut debu
hingga laba-laba selesai membangun sarangnya di pojokan atap
hingga mentari dan bintang bergantian menyulam hari
i love you......

21.11.10

entah nanti

merentas jalan menuju hatimu
begitu penuh aral dan terasa berat
hanya sedikti waktu yang kupunya
maka kurelakan hatiku terberai menjadi serpihan kecil
menjadi remah sepanjang jalan

nanti
remah remah itu
akan menuntun ku pulang
hatimu yang ku tuju
bukan rumah
hanya tempat singgah
sementara
sementara aku masih cinta
sementara aku sedang gila

nanti
jika tiba waktunya
aku akan pulang
membawa semua sisa hatiku
membawa cintaku
meninggalkan semua kenangan bersamamu

aku mencintaimu hari ini
entah besok
entah lusa
entah nanti
bahkan angin pun berubah arah
cuaca berganti seiring waktu
tak bisa ku janjikan setia kepadamu

aku mencintaimu saat ini
hanya itu yang aku tahu
hanya itu yang kau perlu tahu
i love you..... 
 
 

19.11.10

maksa

dengan tergesa
aku membawa sepotong hati dan cinta yang carut marut
memaksamu untuk menerimanya, menggenggamnya

meski aku tahu pasti
tanganmu telah penuh dengan hati yang lain
yang engkau genggam erat dalam ikatan janji 
meski aku tahu pasti
tanpa ku 
hidupmu telah penuh dengan hati yang berjejalan
hidupmu telah lengkap dengan cinta yang utuh

maaf,
tapi aku mencintaimu
dengan sepotong hatiku
dan akupun ingin kau mencintaiku
memberiku ruang dalam genggamanmu
meski aku harus meringkuk di sudut sempit
dan merelakan sepotong hatiku menjadi serpihan kecil
asalkan bisa ada dalam genggamanmu


sajak rindu

Jika Kau Rindu Aku, Bacalah Sajak Ini
Muhammad Nawir



/1/
Sajak ini kumulai di separoh waktu,
ketika senja telah sempurna menyulam jingga
/2/
Dijalan-jalan aku menjelma marka dan rambu-rambu
merah, kuning, hijau dan biru.
Dan mungkin suatu pagi
kau tiba-tiba lewat dan
melihatku tergantung penuh debu
Di warung-warung aku menjelma lembaran-lembaran menu
dari warung pinggiran jalan hingga ke restoran
Dan mungkin suatu petang kau akan datang
memesan semangkuk bakso hangat
dan segelas air mineral,
seperti dulu.
Dalam diary biru, kuning dan ungu
aku menjelma menjadi aksara yang usang
berteman lembaran putih yang kosong melompong
Dan mungkin suatu senja
kau akan kembali menuliskan namamu
disalah satu lembaran dadaku
Saat maghrib sempurna
aku menjelma suara adzan di surau-surau masjid
hingga tak ada lagi tasbih saat isya telah pergi
Dan mungkin suatu malam
kau akan berdoa dan bertanya pada
anak-anak santri; pernahkah aku kemari?
Pun di sebuah cerita
aku telah menjadi baris-baris kenangan
Dan mungkin di suatu saat
kau akan kembali membaca satu atau dua penggal puisiku
atau menulis cerita tentang sekeping kisah masa lalu
serupa tulisan-tulisanmu itu
/3/
Pernahkah lagi engkau mengunjungiku
yang telah tertata rapi di etalase
berbaur bersama tumpukan barang dagangan?
Mungkinkah suatu hari engkau datang
dan memasukkanku kedalam keranjang belanjaanmu?
Jika engkau sekali-kali kepantai
jangan lupa injakkan kakimu dibibirnya
Sebab, sudah sewindu aku telah menyatu bersama gulungan ombak.
mengulum rintihan rindu orang-orang.
Mungkinkah suatu waktu engkau datang
Lalu menghabiskan senja memandangiku??
Bilakah engkau kan kembali menapaki jalan-jalan itu
lalu engkau tak menemukanku,
mungkin waktu telah menghempasku jauh
atau mungkin rindu telah membawaku pergi
Dan yang pasti aku sejatinya ada
meski serupa noktah  dalam baris-baris tulisanmu
/4/
Sajak ini berakhir di penghujung waktu
Ketika pagi betul-betul telah memaksa malam pergi.

30.9.10

to a certain someone

cinta kita berdiri di atas dua kaki. 
satu kaki adalah kepercayaan, kaki yang lainnya adalah kejujuran.
berdua mereka menopang cinta,
membuat cinta kita berjalan seirama menapaki hidup.
saat kau berbohong padaku dan aku tak lagi percayaimu, 
cinta kita lumpuh.
tak ada lagi kaki yang berjalan beriringan.
tak bisa lagi menjejaki rute kehidupan.
tak bisa lagi meraih mimpi-mimpi.
jadi, aku pergi.
mencari kaki yang lain, untuk kembali berdiri.
untuk kembali memulai sebuah perjalanan hidup.
atas nama cinta.
 

23.6.10

rain of june

heran karena cuaca yang semakin tak menentu. meski sudah bulan juni tapi masih saja sering hujan. lebih baik mensyukuri segala yang ada dengan indah. seperti indahnya puisi ini:



tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu


Nothing is tougher than the rain of June.
It keeps its own little miss to that flowered tree.
Nothing is wiser than the rain of June.
It vanishes its own foot traces which was doubtful along the way.
Nothing is more kind than the rain of June.
It lets what was untold absorbed by that flowered tree.



" hujan bulan juni by Sapardi Djoko Damono "

 

6.5.09

seandainya?

tentang seseorang yang dimatanya ku titipkan asa.
yang disenyumnya ku titipkan rindu.
yang kepadanya aku pernah jatuh cinta.


-------------------------------------------------------------------------------------------------

seandainya...
ah.
andai saja

cinta itu bisa diungkapkan dan bukan sekedar dirasakan
mungkin aku akan lebih bahagia
meski aku sudah bahagia dengan hanya merasa nya
to love secretly
and to be secretly in love


seandainya..
ya.
andai saja

aku bisa bersamanya
lebih dekat merasakan debar jantung nya dan ku
menggamit lengannya dan melangkahi waktu
berbagi kisah tentang rasanya dan rasaku
menjalin mimpi nya dan ku menjadi mimpi kita mimpi kami

seandainya
dan
andai saja

aku bisa berkata
aku miliknya dan dia milikku
kami saling memiliki
jangan ganggu cukuplah memberi restu

seandainya
dia tersenyum karena ku
dia bahagia karena ku
rindu yang dia rasa hanya untuk ku
cinta yang dia punya hanya untuk ku

andai saja
aku membuatnya tahu tentang ku
tentang cinta ku
tentang yang ku inginkan
yang ku impikan
yang ku harapkan

mungkin aku tak perlu merasakan semuanya sendiri
sembunyi sembunyi

yang tak sempat terkatakan

kepadanya yang membuatku bahagia
aku ingin berkata
bahwa aku cinta
aku suka
aku bahagia

kepadanya yang membuatku kecewa
aku ingin berkata
bahwa aku terluka
aku marah
aku kecewa

kepadanya yang membuatku merasa
aku ingin berkata
aku sayang
aku benci
aku senang
aku sedih
aku riang
aku perih
aku merasa semua rasa yang bisa kurasakan

kepadanya aku ingin berkata
semua yang tak sempat terkatakan
tentang rasa ku, tentang asa ku, tentang masa ku
tentang ku dan nya
tentang semua yang tak sempat terkatakan