30.12.10

catatan akhir tahun

hujan turun begitu deras sore itu. Pedagang terompet bersembunyi di balik terpal terpal plastik. Sepertinya malam tahun baru tidak akan meriah karena guyuran hujan.

Beberapa acara outdoor terlihat sepi pengunjung. Warung warung tenda dipinggir jalan bersaing menarik pengunjung yang hanya hitungan jari.

Aku bergegas ingin pulang. Memacu mobilku menembus genangan air dan guyuran hujan. Hujan begitu lebat, hingga aku harus membatasi kecepatan karena jarak pandang yang terbatas.
Lalu lintas cukup padat. Tapi kupikir orang orang lebih banyak yang berjalan pulang daripada yang berniat pergi.

Tak ada tempat berlindung yang lebih hangat selain rumah dan cinta keluarga.
Lagu james blunt mengalun merdu dari radio, menambah suasana dingin dalam mobil karena aku memvisualkan video klipnya.

Aku semakin rindu rumah yang hangat.
Sudah terbayang coklat panas dan kue lumpur di atas meja makan yang disiapkan ibu untukku.

Lampu menyala merah saat aku tiba di perempatan. Beberapa anak yang kuyup menengadahkan tangan meminta sedekah. Aku enggan membuka kaca. Aku hiraukan mereka sambil terus mengingat adegan james blunt duduk di salju tanpa baju. Brrrrrr.......dingin.

Lampu hapeku berkedip, kulirik waktu di traffic light, masih 30 detik. Ku sempatkan untuk membaca sms yang masuk.
"Hi...selamat tahun baru, semoga semua resolusi tahun ini terwujud...."
hmmm...
Satu lagi ucapan selamat tahun baru dari teman kuliah.

Tak ku balas sms itu. Lampu sudah berubah hijau, aku harus melanjutkan mengemudi.Genangan air menutupi beberapa lubang jalanan, mobilkupun terpaksa melewatinya.

Hampir setiap hari aku melewati jalanan yang sama, dua kali. Kondisi jalan terkadang baik, terkadang buruk. Dan untuk tahun yang baru, aku berharap semua jalanan mulus untuk dilalui.
Sekarang lagu yang terdengar adalah a new day has come.
Ahh.. Benar benar cocok untuk menyambut tahun baru.


Sebenarnya kalau dipikir lagi, apa artinya tahun baru. Hanya perayaan bergantinya hari? Bergantinya angka? Bagaimana jika jam dirumah mu mati? Apakah kau tahu bahwa hari sudah berganti? Bahwa satu tahun sudah berlalu?
Mengapa begitu banyak orang sibuk merangkai resolusi? Mengapa akupun turut sibuk membuat resolusi?
Ada berapa banyak resolusi yang telah ku buat? Adakah yang tercapai?

Pikiranku melayang pada tumpukan laporan diatas meja kerjaku. Tumpukan makalah para mahasiswaku. Semuanya belum selesai aku periksa.
Proposal kerjasama yang belum sempat aku ketik ulang. Usulan short term course ke singapore yang baru setengahnya. Daftar belanja bulanan yang dipesan ibu.

Resolusi? Resolusi apa yang akan aku buat?
Semuanya kemungkinan besar akan bertengger di agenda tahunan yang berdebu.

Beberapa detik pikiranku teralihkan dan aku kehilangan konsentrasi. Mobilku mengarah pada lubang jalanan yang cukup besar. Aku berusaha untuk menghindar tapi malah menabrak pembatas jalan.
Sial..!!!!
Bemper depan mobilku penyok. Aku berhenti.

Aku berhenti berpikir. Aku berhenti mengemudi. Aku meminggirkan mobilku.
Ingin rasanya turun. Membiarkan hujan membasahi kepalaku dan seluruh tubuhku. Ingin rasanya membiarkan air hujan mengalir, menghapuskan semua keburukanku di tahun lalu. Menghanyutkan ketidakwarasanku. Menyapu semua kebencian, putus asa, dan rasa bersalahku. Menghilangkan semua noda kebohonganku.

Tapi semua itu tak akan mungkin. Jika hujan menghapus semua keburukanku, maka kebaikanku pun akan ikut terhapus.
Jika hujan menghanyutkan ketidakwarasanku, maka kewarasanku pun akan ikut hanyut. Jika hujan menyapu semua rasa, maka aku akan kehilangan cinta, kasih, dan sayang dalam hatiku. Jika hujan menghilangkan kebohonganku, maka kejujurankupun akan ikut hilang.

Aku menyalakan lampu emergency, mengambil payung, lalu melangkah keluar. Kerusakannya tidak terlalu parah.
Sudahlah, aku sebaiknya meneruskan perjalanan pulang. Aku tidak mau membuat ibu khawatir.

Aku tetaplah aku, betapapun tahun berganti baru.
Aku dengan semua kewarasan dan kegilaan ku, dengan semua rasaku, dengan semua bohong dan jujur ku, dengan semua benar dan salah ku.

Tapi setidaknya, aku jadi punya resolusi untuk tahun baru.
Mengganti bemper mobilku :)


selamat tahun baru tahun 2020 kawans......
Hahahaha


28.12.10

just the way you are

 
 
okay...
satu lagi lagu yang perlu dihayati
terutama oleh mereka yang selalu merasa ga PEDE dengan tampilan dirinya.
saatnya untuk meningkatkan kadar narsisme positif dalam diri kita kawans.
mari jadikan resolusi untuk tahun 2011.
 
love yourselves.
don't depend on others opinion about you.
do not wait for others compliment just to prove that youre worthed.




Lyrics | Bruno Mars lyrics - Just The Way You Are lyrics

25.12.10

berganti musim

cinta kita bertumbuh di musim panas
saat matahari bersinar terik
saat debu menutupi jalanan
saat pedagang es diserbu pembeli
saat jas hujan menjadi penghuni tetap lemari gudang
saat baju baju tipis menjadi kostum favorit
saat kerupuk mudah mekar di penggorengan
saat anak anak bebas bermain di luar rumah

kini
ketika musim berganti hujan
ketika langit diselimuti mendung sepanjang hari
ketika genangan air memehuni jalanan
ketika pedagang wedang jahe dicari-cari
ketika jas hujan sama pentingnya dengan SIM
ketika jaket menjadi kostum wajib
ketika kerupuk terasa bantet
ketika anak anak lebih banyak menonton tv di rumah

masihkah cinta kita bertumbuh?
ataukah hujan telah membawanya pada muara perpisahan dan kenangan?
Entah.....


2.12.10

black and white panda

changed my blog template with the pictures of panda.
love the color of its black and white skin.
so i searched for the legend of how the giant panda acquired his color. and this is the story about it.


The legends begins with the panda as a totally white bear. One day a little girl happened to run across a white panda and a leopard fighting. Trying to save the defenseless panda she charged the leopard with a large bamboo shoot, striking him over and over again. The leopard was not hurt by the bamboo and turned on the little girl instead. This act of bravery saved the panda’s life but the little girl lost hers in the struggle.

All the white pandas held a funeral in honor of the brave little girl and wore black armbands as a sign of mourning. The black dye of the armbands, moistened by many tears from the pandas, began to run. When the pandas wiped their eyes, the armband left black marks. When the pandas consoled each other by hugging, the dye left black spots on their backs. When they covered their ears to block out the sound of crying, the black dye colored their ears. 


bahasa subtitle:
Cerita ini Bermula dengan Seorang Gadis Kecil yang Berteman dengan Seekor panda Kecil. Pada awalnya Semua Panda Raksasa Bewarna Putih secara Keseluruhan (polos). Suatu Hari Gadis tersebut sedang Melewati hutan bambu Melihat Segerombolan panda Yang Sedang diserang Oleh seekor Macan tutul. Kemudian Gadis tersebut menolong panda Melawan Macan tutul tersebut dengan Batang bambu dengan memukuli macan tutul tersebut. dan Si Macan tutul Pun berhasil dikalahkan, tetapi Sang Gadis Juga mendapat Luka Yang Cukup Serius Karena Cakaran Dan gigitan Macan tutul. akrhinya Sang Gadis Pun Meninggal.

Keesokan Harinya Semua Panda Mengadakan Upacara Penguburan Sang Gadis. Untuk Menghormati Jasa Sang Gadis yang telah Mengorbankan nyawanya. Semua Panda Menggunakan Abu untuk Menghitamkan Tangan Dan kaki Mereka Sebagai Tanda Berkabung dalam upacara tersebut.
Ketika Panda Mengusap air mata Warna Hitam Melekat pada matanya, Ketika panda saling memeluk Satu Sama Lain Warna Hitam Melekat pada Punggung Mereka, Dan ketika panda menutup Telinga Mereka karena Mendengar Suara Tangis Semua panda lain, warna Hitam Pun Melekat Pada telinga Mereka.



so, what do you think?
does it make any sense at all?
well, its just a legend anyway.......
just enjoy.

1.12.10

hari untuk ibu

ibu
bunda
mamih
mama
emak
ah...
apapun sebutannya, sosok manusia ini adalah bagian terpenting dalam hidupku.
setiap kali sesi ESQ, ataupun sesi muhasabah, ataupun sesi renungan malam, atau sesi bintal, bagian yang paling menyentuh dah berhasil membuatku tersedu sedan adalah ketika mulai membahas tentang ibu.

bersyukurlah aku masih bisa mencium hangatnya tangan ibu setiap pagi, masih bisa melihat hangatnya tatap kasih sayang ibu setiap senja, dan masih bisa merasakan hangatnya kecupan ibu saat malam menjelang.

bulan desember adalah bulan yang istimewa bagi kaum ibu di indonesia, karena setiap tanggal 22 desember diperingati hari ibu. meski bagiku setiap hari adalah hari ibu, karena setiap detik cinta ibu selalu menyertaiku. 
masih 21 hari menjelang peringatan hari ibu, tapi pikiranku sudah sibuk dengan rencana-rencana istimewa untuk ibu di hari itu. 
apa yang akan kau lakukan untuk ibu mu pada hari ibu kawans?
aku sendiri masih belum tahu. karena perayaan teristimewa sekalipun tidak akan pernah mengalahkan istimewanya ibu. hadiah semahal apapun tidak akan mampu membalas kasih sayang ibu. liburan ketempat paling indah dimanapun tidak akan pernah sama indahnya dengan pengorbanan ibu.

- i love you BUNDA -


narkissos

 
narsis?
serius?
seberapa nariskah dirimu?

mengawali hari di bulan terkahir tahun 2010, aku ingin membahas hal yang sudah banyak dibahas. merasa tergelitik dengan tingkah seseorang yang sangat narsis dan bangga menyebut dirinya narsis hehe

Sering kita dengar istilah narsis belakangan ini. Sebenarnya narsisme atau ‘Narcissism’ bukan hal baru. Narcissism berasal dari mitos Yunani tua tentang Narcissus, seorang pemuda yang kena kutuk jatuh cinta pada bayangannya sendiri di sebuah kolam. Istilah Narcissism kemudian digunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang mempunyai sifat mencintai diri sendiri yang berlebihan, berdasarkan pada ego pribadi, merasa lebih baik dari orang lain. Seseorang yang narsis atau ‘narcissistic’ cenderung ingin selalu sempurna dan mengontrol orang lain. The American Psychiatric Association memperkirakan satu dari setiap 100 orang memenuhi kriteria narsisme yang parah, yang disebut dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD).


Konon dalam dongeng masyarakat Yunanni kuno, hiduplah seorang pemuda yang bernama Narsis. Narsis adalah putra dari Dewa dan Bidadari. Orangnya tampan, namun kaku, cuek, dan angkuh.

Pada suatu ketika Narsis sedang duduk-duduk ditepi kolam yang airnya bening. Dari tepi kolam itu, dia melihat betapa tampannya dirinya. Karena bayangan wajahnya yang begitu mempesona, Narsis akhirnya jatuh cinta dengan bayangan dalam kolam itu. Narsis jatuh cinta dengan dirinya sendiri. Sebenarnya teman-teman Narsis banyak yang jatuh cinta kepadanya, tetapi Narsis tidak pernah merespon mereka, ia hanya jatuh cinta pada dirinya sendiri.

Ada seorang teman perempuan yang jatuh cinta kepada Narsis, namanya Gema. Gema adalah putri dari kayangan. Orangnya cantik, tetapi dia tidak normal dalam berbicara. Gema tidak bisa bicara dengan kalimatnya sendiri, tetapi hanya bicara dan mengucapkan kata-kata yang baru didengarnya dari orang lain. ketika Narsis bicara, “bagaimana kabarmu?”, Gema menjawab, “kabarmuuuuuuuu……”. “kamu dari mana?”, Gema menjawab, ”darimanaaaa….”.

Karena komunikasi antara Narsis dan Gema ini tidak lancar maka cinta Gema tidak kesampaian. Cintanya tidak didengar oleh Narsis, dan iapun frustasi. Gema bersedih dan menangis. Air matanya menetes begitu banyak sampai akhirnya melarutkan tubuh Gema. Oleh sebab itulah sampai saat ini kita hanya bisa mendengar suara Gema, tetapi wujudnya kita tidak bisa melihat.

Pada suatu kesempatan Narsis berjalan-jalan di tengah hutan. Ditempat itu dia merasakan rindu dengan pemuda yang selalu dilihatnya didalam kolam. Sampailah dia ditepi kolam yang airnya tenang. Disekelilingnya dikelilingi banyak pohon cemara. Begitu memandang ke kolam kembali dia tertegun. Ditatapnya wajah yang begitu tampan didalam kolam itu. Narsis berlutut dan ingin menyentuh wajah itu. Namun ketika wajah itu disentuh, berubahlah wajah itu menjadi riak-riak kecil air. Ditunggulah beberapa saat sampai air itu kembali tenang. Disentuhlah lagi wajah itu, dan kembali pula berubah menjadi riak air.

Narsis terus menunggu ditepi kolam itu. Dia terus merindukan pemuda dalam kolam itu. Perasaan itu begitu menyiksa. Bertanyalah ia kepada pohon cemara, “Pohon Cemara, apakah engkau pernah merasakan kerinduan seperti ini?. Narsis terus memandangi wajah itu.

Beberapa hari berlalu Narsis akhirnya sadar bahwa wajah itu adalah wajahnya. Apa yang dia inginkan sudah ia punyai. Apa yang dia rindukan sudah didapatkan. Dia menyadari dan mulai belajar mencintai orang lain. tiba-tiba Narsis merasakan seluruh tubuhnya terasa hangat. Kulitnya memancarkan cahaya yang lembut. Api cinta telah menyala dalam diri Narsis. Api itu telah membakar dan meluluhkan hati Narsis yang selama ini membeku.

Sekian lama Narsis tidak muncul, teman-teman Narsis mencari ditepi kolam itu. Tetapi mereka tidak menemukannya. Mereka hanya melihat sekuntum bunga. Bagian tengahnya berwarna kuning, bentuknya seperti terompet. Kelopak bunga dibagian pingirnya berwarna putih lembut. Teman-temannya yakin itu adalah Narsis, yang tubuhnya telah menjadi bunga. Bunga itu namanya adalah bunga Narsis.


Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis. 
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa  dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia.  Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis. Kelainan kepribadian atau bisa disebut juga penyimpangan kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal. Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan. Seseorang yang narsis biasanya memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat, namun apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang bersifat patologis, maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa menghargai orang lain.


Narsisme memiliki sebuah peranan yang berguna dalam hidup dalam artian membiasakan Anda untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain untuk membuat diri Anda bahagia. Narsisme, jika dikendalikan dengan baik, adalah sebuah perilaku yang sehat sebagai mana dijelaskan oleh seorang ahli di bidang transformasi, David Cicia, sebagai berikut:

“Narcissism is built into our very beings. Focus on self (ego) is essential to life, living and functioning. Individual existence is narcissistic, thus it’s called existential narcissim. Psychology – especially object-relations psychology – has pointed out the central importance of narcissism in normal human development and functioning. They call it primary narcissism, and it is healthy. On the other hand, toxic narcissism is what causes subjective suffering. It is the over-focus on self, as part of the downward spiralling negative feedback loop that comes from the basic misstep of attention.“

Jadi sampai manakah batas perilaku narsis yang baik dan positif? Saya menggali jawabannya dari kitab para psikolog yang menyatakan bahwa gangguan narsisistik yang cukup serius terjadi seandainya seseorang memenuhi 5 dari 9 ciri berikut:

1. Grandiose view of one’s importance, arrogance. Merasa diri paling hebat namun seringkali tidak sesuai dengan potensi atau kompetensi yang dimiliki dan ia senang memamerkan apa yang dimiliki termasuk gelar (prestasi) dan harta benda.

2. Preoccupation with one’s success, beauty, brilliance;.Dipenuhi dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati.

3. Extreme need of admiration. Memiliki kebutuhan yang eksesif untuk dikagumi.

4. Strong sense of entitlement. Merasa layak untuk diperlakukan secara istimewa.

5. Lacks of empathy. Kurang empati.

6. Tendency to exploit others. Mengeksploitasi hubungan interpersonal.

7. Envy of others. Seringkali memiliki rasa iri pada orang lain atau menganggap bahwa orang lain iri kepadanya.

8. Shows arrogant, haughty behavior or attitudes. Angkuh, memandang rendah orang lain.

9. Believe that she or he is special and unique. Percaya bahwa dirinya adalah spesial dan unik.
 
Jadi mulailah atau lanjutkan menjadi narsis dan jangkiti hidup Anda dengan virus narsis juga sebanyak mungkin, namun batasi agar tidak sampai menyentuh lima dari kriteria perilaku di atas. 
jagalah agar narsis anda tetap dalam batasan sehat.
remember too much narsissim will kill you hahaha.



28.11.10

bertahan

Aku mencintaimu melewati sepasi waktu
aku bertahan meski tergerus waktu
aku mungkin masih bertahan
hingga embun mengering di pucuk ilalang
hingga daun-daun mendekap tanah berubah humus
hingga besi-besi berkarat di sudut ruangan
hingga kayu-kayu lapuk berserakan di pelataran
hingga porselen berkerak di kedaton
hingga buku-buku menguning dan berselimut debu
hingga laba-laba selesai membangun sarangnya di pojokan atap
hingga mentari dan bintang bergantian menyulam hari
i love you......

numb

 
i've been stabbing my heart hundred times 
that i'm numb
i've been hurting myself thousand times
that i'm numb
i've been falling over and over again that i hit my head and broke my brain so badly 
and i'm numb
my heart is numb
my body is numb
my brain is numb
i can't feel nor think
except one
YOU

27.11.10

hate that i love you

Hate That I Love You lyrics
Songwriters: Smith, Schaffer; Eriksen, Mikkel; Hermansen, Tor Erik;That?s how much I love you



Rihanna feat. Ne-Yo - Hate That I Love You .mp3
Found at bee mp3 search engine




That's how much I need you
And I can't stand ya
Most everything you do make me wanna smile
Can I not like it for a while?

No, but you won't let me
You upset me, girl, and then you kiss my lips
All of a sudden I forget that I was upset
Can't remember what you did

But I hate it
You know exactly what to do
So that I can't stay mad at you
For too long, that's wrong

But, I hate it
You know exactly how to touch
So that I don't wanna fuss and fight no more
Said, I despise that I adore you

And I hate how much I love you, boy
I can't stand how much I need you
And I hate how much I love you, boy
But I just can't let you go
And I hate that I love you so

And you completely know the power that you have
The only one that makes me laugh
Sad and it's not fair how you take advantage of the fact
That I love you beyond the reason why
And it just ain't right

And I hate how much I love you, girl
I can't stand how much I need you
And I hate how much I love you, girl
But I just can't let you go
But I hate that I love you so

One of these days, maybe your magic won't affect me
And your kiss won't make me weak
But no one in this world knows me the way you know me
So you'll probably always have a spell on me, yay

That's how much I love you
That's how much I need you
That's how much I love you
That's how much I need you
And I hate that I love you so

And I hate how much I love you, boy
I can't stand how much I need you
And I hate how much I love you, girl
But I just can't let you go
But I hate that I love you so
And I hate that I love you so, so


© UNIVERSAL MUSIC - Z SONGS; SUPER SAYIN PUBLISHING; SONY/ATV MUSIC PUBLISHING UK LTD; EMI MUSIC PUB. LTD.;
=================================================================




Bagaimana rasanya menjadi panda???

Pernahkah berpikir bagaimana rasanya menjadi panda??

Apakah sama dengan perasaan orang yang mencintai tetapi tak bisa memiliki.
Mengatakannya kepada orang yang dicintai saja tidak bisa.

Apa mungkin sama rasanya dengan orang yang merindukan kekasihnya tetapi tak bisa bertemu.
Mendengar suara kekasihnya saja tidak bisa.

Atau mungkin sama rasanya dengan penderita diabetes akut yang sangat ingin makan permen yang tidak sugar free, atau minum sirup dengan gula asli.

Oh..mungkin sama rasanya dengan juliet yang tak berdaya mencegah romeo dari tindakan bunuh diri karena skenario pura pura matinya yang tidak berjalan mulus.

Atau....
Seperti apa ya??
Ah...
Memang postingan kali ini sangat tidak bermutu.
Maaf, telah membuatmu menyiakan, waktu, tenaga, dan pikiran untuk membaca postingan yang ga penting ini kawans.

Tiba tiba saja, aku terpikir bagaimana rasanya menjadi panda???



21.11.10

ga TAhU

 
Mengajari siswaku cara menjawab soal TOEFL, membuatku belajar lebih banyak tentang karakteristik soal TOEFL.
percayalah kawans, aku bukan ahli TOEFL, dan nilai TOEFL ku tidaklah luar biasa. aku mengajarkan soal TOEFL pada siswaku hanya karena aku punya pengalaman menjalani tes TOEFL lebih banyak daripada para siswaku dan karena aku adalah seorang guru bahasa inggris :)
profesi seseorang membuatnya harus mampu dan mau menjalani segala hal yang berhubungan dengan profesinya itu secara profesional.


ah.. prolognya terlalu panjang :)
dalam tulisan ini aku ingin bercerita tentang jawaban para siswaku. saat membahas soal written expression dalam TOEFL, sebagian besar siswaku tahu mana bagian yang salah dalam kalimat, tetapi mereka tidak tahu bentuk yang benar dari bagian yang salah itu.

setiap kali ditanya, kenapa bagian ini salah? yang benar seharusnya bagaimana? 
hampir semua murid kompak menjawab: "ga tahu (lengkap dengan senyuman/cengiran yang entah maknanya apa)

memang bukan kali ini saja aku bertanya dan mendapat jawaban "tidak tahu"
di luar konteks pembelajaran pun, aku sering menemui jawaban atau pernyataan "tidak tahu" 
sepertinya dengan berkata "tidak tahu" , seseorang telah mengalami pembebasan diri atas perkara yang sedang dihadapi, apapun itu.

mungkin itu benar. karena ada pendapat yang mengatakan bahwa ketidaktahuan tidak akan menyakitkan, ketidaktahuan akan menyelamatkan, ketidaktahuan akan membebaskan.
 
setiap orang berhak untuk menyelimuti dirinya dengan tirai ketidaktahuan. karena dengan begitu, dia akan terlindungi dari rasa sakit, terselamatkan, dan terbebaskan.
tapi itu hanya untuk hal-hal tertentu. kalau kaitannya dengan ilmu pengetahuan, pendapat tentang ketidaktahuan yang bersifat membebaskan, menyelamatkan, dan tidak menyakitkan, justru akan menjerumuskan seseorang dalam lorong gelap.
pengetahuan adalah cahaya yang akan menuntun seseorang berjalan di dalam lorong yang gelap untuk menuju pada kehidupan yang cerah.

orang yang cerdas adalah orang yang tahu apa yang ia tidak ketahui.
dengan mengetahui hal-hal yang tidak kita ketahui, kita akan mencari tahu segala sesuatu mengenai hal-hal tersebut dan menjadi tahu, menjadi lebih berilmu, menjadi lebih berarti.


so, do you know what you don't know?



entah nanti

merentas jalan menuju hatimu
begitu penuh aral dan terasa berat
hanya sedikti waktu yang kupunya
maka kurelakan hatiku terberai menjadi serpihan kecil
menjadi remah sepanjang jalan

nanti
remah remah itu
akan menuntun ku pulang
hatimu yang ku tuju
bukan rumah
hanya tempat singgah
sementara
sementara aku masih cinta
sementara aku sedang gila

nanti
jika tiba waktunya
aku akan pulang
membawa semua sisa hatiku
membawa cintaku
meninggalkan semua kenangan bersamamu

aku mencintaimu hari ini
entah besok
entah lusa
entah nanti
bahkan angin pun berubah arah
cuaca berganti seiring waktu
tak bisa ku janjikan setia kepadamu

aku mencintaimu saat ini
hanya itu yang aku tahu
hanya itu yang kau perlu tahu
i love you..... 
 
 

19.11.10

maksa

dengan tergesa
aku membawa sepotong hati dan cinta yang carut marut
memaksamu untuk menerimanya, menggenggamnya

meski aku tahu pasti
tanganmu telah penuh dengan hati yang lain
yang engkau genggam erat dalam ikatan janji 
meski aku tahu pasti
tanpa ku 
hidupmu telah penuh dengan hati yang berjejalan
hidupmu telah lengkap dengan cinta yang utuh

maaf,
tapi aku mencintaimu
dengan sepotong hatiku
dan akupun ingin kau mencintaiku
memberiku ruang dalam genggamanmu
meski aku harus meringkuk di sudut sempit
dan merelakan sepotong hatiku menjadi serpihan kecil
asalkan bisa ada dalam genggamanmu


sajak rindu

Jika Kau Rindu Aku, Bacalah Sajak Ini
Muhammad Nawir



/1/
Sajak ini kumulai di separoh waktu,
ketika senja telah sempurna menyulam jingga
/2/
Dijalan-jalan aku menjelma marka dan rambu-rambu
merah, kuning, hijau dan biru.
Dan mungkin suatu pagi
kau tiba-tiba lewat dan
melihatku tergantung penuh debu
Di warung-warung aku menjelma lembaran-lembaran menu
dari warung pinggiran jalan hingga ke restoran
Dan mungkin suatu petang kau akan datang
memesan semangkuk bakso hangat
dan segelas air mineral,
seperti dulu.
Dalam diary biru, kuning dan ungu
aku menjelma menjadi aksara yang usang
berteman lembaran putih yang kosong melompong
Dan mungkin suatu senja
kau akan kembali menuliskan namamu
disalah satu lembaran dadaku
Saat maghrib sempurna
aku menjelma suara adzan di surau-surau masjid
hingga tak ada lagi tasbih saat isya telah pergi
Dan mungkin suatu malam
kau akan berdoa dan bertanya pada
anak-anak santri; pernahkah aku kemari?
Pun di sebuah cerita
aku telah menjadi baris-baris kenangan
Dan mungkin di suatu saat
kau akan kembali membaca satu atau dua penggal puisiku
atau menulis cerita tentang sekeping kisah masa lalu
serupa tulisan-tulisanmu itu
/3/
Pernahkah lagi engkau mengunjungiku
yang telah tertata rapi di etalase
berbaur bersama tumpukan barang dagangan?
Mungkinkah suatu hari engkau datang
dan memasukkanku kedalam keranjang belanjaanmu?
Jika engkau sekali-kali kepantai
jangan lupa injakkan kakimu dibibirnya
Sebab, sudah sewindu aku telah menyatu bersama gulungan ombak.
mengulum rintihan rindu orang-orang.
Mungkinkah suatu waktu engkau datang
Lalu menghabiskan senja memandangiku??
Bilakah engkau kan kembali menapaki jalan-jalan itu
lalu engkau tak menemukanku,
mungkin waktu telah menghempasku jauh
atau mungkin rindu telah membawaku pergi
Dan yang pasti aku sejatinya ada
meski serupa noktah  dalam baris-baris tulisanmu
/4/
Sajak ini berakhir di penghujung waktu
Ketika pagi betul-betul telah memaksa malam pergi.

15.11.10

cinta tak ada logika???

 
apakah cinta memang tak ada logika??
pikir lagi kawans!!!
setelah membaca beberapa artikel berikut ini, mungkin kita akan berpikir ulang mengenai pernyataan bahwa cinta itu tak ada logika.

KOMPAS.com — Peneliti dari Syracuse University, Profesor Stephanie Ortigue, menemukan, ada 12 area di otak yang bekerja saat seseorang jatuh cinta. Kedua belas area itu menghasilkan bahan kimia, seperti dopamine, oxytocin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia. Rasa cinta juga memengaruhi fungsi psikologis, metafora, dan penilaian fisik.

Jadi, cinta itu berasal dari hati atau otak? "Pertanyaan yang selalu sulit dijawab. Saya berpendapat, asalnya dari otak," kata Ortigue. "Contohnya, suatu proses di otak kita bisa menstimulasi hati. Beberapa perasaan dalam hati kita sebetulnya merupakan gejala atas proses yang terjadi di otak."

Penelitian lain menunjukkan, peningkatan jumlah darah dalam faktor penumbuh untuk saraf yang memegang peranan penting dalam cara orang bersosialisasi. Hal ini menghadirkan fenomena yang disebut dengan "cinta pada pandangan pertama". Hal ini dikonfirmasi dengan temuan Ortigue yang menunjukkan bahwa cinta bisa hadir dalam waktu seperlima detik.

Ortigue menjelaskan, dengan memahami cara orang jatuh cinta dan putus cinta, para peneliti bisa mengembangkan terapi baru. "Kita bisa mengerti penyakit putus cinta," kata Ortigue.

Studi Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat, contohnya cinta seorang ibu terhadap anaknya, dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan di tempat yang berbeda-beda, termasuk otak tengah. Cinta yang bergairah antar-kekasih melibatkan area kognitif, bagian yang mengharapkan imbalan, dan penilaian fisik. (National Geographic/Alex Pangestu)
 
 =======================================================================
 
JAKARTA-Banyak orang yang bilang kalau cinta itu gila dan sangat sulit dimengerti. Kini sebuah penelitian telah berhasil memetakan daerah di otak yang berhubungan dengan rasa cinta.

Sebuah penelitian berhasil mengeksplorasi hubungan antara organ jantung dan kepala atau otak. Kegilaan atau rasa cinta yang teramat dalam yang dialami seseorang terhadap pasangannya ternyata bisa memicu kucuran deras aktivitas listrik yang melalui otak. Ilmuwan Amerika Serikat telah membuat sebuah peta di otak yang mengatur mengenai cinta.

"Tidak kurang dari 12 bagian otak yang bekerja sama untuk memproduksi dan mempertahankan perasaan cinta di dalam tubuh seseorang," ujar Dr Stephanie Ortigue dari University of Syracuse.

Dalam hasil penelitian ini diketahui bahwa peta mengenai cinta di otak sangat kompleks. Daerah-daerah di otak yang masuk ke dalam peta ini juga mengatur perilaku lain seperti motivasi, penghargaan, perhatian dan juga citra tubuh (body image).

Dalam percobaan ini partisipan yang bergabung akan ditampilkan nama-nama orang yang dicintainya dan diukur dengan menggunakan alat electroencephalogram (EEG). Alat EEG high-density ini akan mengukur volume aktivitas elektrik diantara sel-sel otak.

Hasilnya, didapatkan aktivitas elektrik akan meningkat dalam 200 milidetik ketika foto orang yang dicintainya terlihat.

"Waktu tersebut lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk kecepatan melakukan kegiatan tidak sadar seperti berkedip dan juga berpikir," ungkap Dr Ortigue.

Semburan elektrik yang diukur oleh Dr Ortigue terjadi di dalam daerah otak 'angular gyrus', yaitu salah satu dari 12 bagian otak yang terkait dengan perasaan cinta. Daerah ini juga berperan dalam memproses gambar visual, suara, pemahaman bahasa dan representasi diri tubuh.

Dua daerah lain yang turut berperan adalah caudate nucleus dan juga putamen. Kedua daerah ini turut menyala dalam percobaan lain yang melibatkan 17 pasangan penuh cinta ketika diperlihatkan foto sang kekasih selama 17 detik. Kedua bagian otak ini berhubungan dengan senyawa kimia dopamin di otak, sensasi euforia dan juga penghargaan.

Selain itu pada pasangan yang harmonis tidak ditemukan rasa cemas atau ketakutan berlebihan akan kehilangan pasangan. Hal ini membuat sikap penghargaan dan motivasi sangat aktif berkembang pada pasangan harmonis. Bagian otak ini akan sama aktifnya saat seseorang menggunakan kokain.(tbt)
sumber: http://www.lintasberita.com/go/1445726


so, 
do you feel the love?
do you think you love me?
think about it and feel it
live it......and enjoy.....







14.11.10

Dropping Rain






Smiling as you say goodbye,
you said to me "be happy, as though nothing was wrong"
looking your back as you walked away
I prayed you wouldn't cry because of me
if I see the flowing tears
I can't leave
I can't let you go

because the rain was falling
it was really ok
I couldn't see your tears,
it was ok
it's all right
I couldn't hold you back 
cause the rain that could wiped out all the painfull memories in your heart was falling down

time passed, you thought you could forget
it seemed as if nothing was alive
looking your back while you walk alone
even today the rain fall down
I tried to stop
your tears that were flowing
but it's not possible for me to make you smile

because the rain was falling
it was really ok
I couldn't see your tears
it was ok
it's allright
I couldn't hold you back 'cause the rain that could wiped out all the painful memories in your heart was falling down'

don't go
don't leave
I'll say this words to your heart
Because your heart was crying and the rain was falling
because my heart was crying
my tears falls down
because I loved you
I couldn't hold you back
I'll Embrace the sorrow in your clear and gentle life
I thought I may become the rain




*Dropping Rain by Kim Tae Woo
  OST of Personal Taste
  English Translation

25.10.10

i don't love you that much

 
 There’s no such thing as loving someone too much.  There is such a thing, though, as too much smothering.  And smothering can definitely scare someone away. 
So what does it mean to really love someone, and when does love turn into smothering?

Smothering, ultimately, isn’t about love, but about selfishness.  When you love someone, you want what’s best for the person, even if that means the relationship looks different from what you had in mind.  In contrast, when you smother, you prioritize your own needs for closeness or connection, as opposed to what the other person wants or needs.  This is one reason people can get scared away and run from a relationship.
So let’s look at some differences between smothering and love.

  • Smothering takes.  It’s selfish.  When you smother, you’re really not considering the other person’s feelings and desires.  You may feel like you’re showing love, but if you’re being motivated by your own insecurity about the relationship or your own fears about losing this person, then you’re probably more in the smothering camp.
Love gives.  It’s generous.  It prioritizes the other person’s freedom and autonomy.  When you love, you’re willing to do whatever is best for the person you care for, even if that means you don’t get exactly what you want, exactly when you want it.
  • Smothering demands.  When you smother, you constantly ask about the future, insisting on specific answers and results.  You also demand attention or reassurance from the other person, requiring repeated statements of proof of their commitment level or feelings for you.
Love patiently waits.  When you love, you enjoy the present, allowing the other person and the relationship to progress at a comfortable pace.  You wait for both of you to become ready for a certain level of intimacy, instead of asking for premature answers or commitments that can put pressure on the other person and scare him or her away.

  • Smothering disregards what another wants.  When you offer continual statements of how much you care about the other person, you may feel as if you’re actually offering love and simply trying to demonstrate how strong your feelings are.  But when the other person doesn’t want to hear repeated avowals of your love, you can end up coming across as needy and desperate, merely because you’re disregarding how your partner feels and what he or she wants.
Love considers and respects the other’s desires.  True feelings of love don’t force themselves on another person in ways or at times that the person isn’t ready to receive them.  Again, sometimes the best way to show your love is to respect the other’s wishes and allow the relationship to grow and develop more gradually.  It may seem strange, but there really are times when it’s not the best idea to say “I love you” over and over again.
  • Smothering oppresses.  It pesters and desperately grasps.  It calls too often or sends too many text messages.  It results from fear and can end up making the relationship feel like a prison to the other person.  It’s like building a border of rocks around a campfire to contain it and to keep it from going where it would naturally go.
Love offers space, respect, and trust.  Love invites the other’s truest self.  It frees the other to be and act and love how the person chooses.  Whereas smothering encircles and contains the fire with rocks, love kicks the rocks away, allowing the fire to burn strong and free.
  • Smothering tells another what to think or do.  When you smother another person, you tell them who they should and shouldn’t spend time with.  You check up on where they’re going.  You expect them to behave in ways you want them to behave, sometimes even through manipulation.
Love respects and encourages autonomy.  Loving someone means allowing others to be fully themselves.  Of course it’s true that in a relationship, two people rub off on each other and help each other grow and evolve, but this process needs to be built on respect and appreciation for each person’s individuality.
  • Smothering is insecure.  Ultimately, this is the root of smothering.  It can be produced by jealousy, fear, and anxiety, and it’s one of the surest ways of driving someone away.
Love is secure.  Love is emotionally strong enough to respect another person’s space and to trust that what’s meant to happen will happen. 

Relationships need space and air to breathe if they’re going to survive and thrive.  Smothering can therefore kill a relationship by depriving it of oxygen.  So remember, there’s no such thing as loving too much.  The real question you need to ask yourself is, Are my actions genuinely loving?  There can sometimes be a fine line between loving and smothering, but if you want a healthy and long-lasting relationship, it’s an important one not to cross.

In your efforts to find your one, true love, be careful not to make another person feel as if he or she is being imprisoned.  Remember, you’re looking for a soul mate, not a cellmate.

 retrieved from : Harmony Advice


24.10.10

how to get happy

 

State of Mind

Happiness is ephemeral, subject to the vagaries of everything from the weather to the size of your bank account.

We're not suggesting that you can reach a permanent state called "happiness" and remain there. But there are many ways to swerve off the path of anxiety, anger, frustration, and sadness into a state of happiness once or even several times throughout the day. Here are 20 ideas to get you started. Choose the ones that work for you. If tuning out the news or making lists will serve only to stress you further, try another approach.

1. Practice mindfulness. Be in the moment. Instead of worrying about your checkup tomorrow while you have dinner with your family, focus on the here and now -- the food, the company, the conversation.

2. Laugh out loud. Just anticipating a happy, funny event can raise levels of endorphins and other pleasure-inducing hormones and lower production of stress hormones. Researchers at the University of California, Irvine, tested 16 men who all agreed they thought a certain videotape was funny. Half were told three days in advance they would watch it. They started experiencing biological changes right away. When they actually watched the video, their levels of stress hormones dropped significantly, while their endorphin levels rose 27 percent and their growth hormone levels (indicating benefit to the immune system) rose 87 percent.

3. Go to sleep. We have become a nation of sleep-deprived citizens. Taking a daily nap or getting into bed at 8 p.m. one night with a good book -- and turning the light out an hour later -- can do more for your mood and outlook on life than any number of bubble baths or massages.

4. Hum along. Music soothes more than the savage beast. Studies find music activates parts of the brain that produce happiness -- the same parts activated by food or sex. It's also relaxing. In one study older adults who listened to their choice of music during outpatient eye surgery had significantly lower heart rates, blood pressure, and cardiac workload (that is, their heart didn't have to work as hard) as those who had silent surgery.

5. Declutter. It's nearly impossible to meditate, breathe deeply, or simply relax when every surface is covered with papers and bills and magazines, your cabinets bulge, and you haven't balanced your checkbook in six months. Plus, the repetitive nature of certain cleaning tasks -- such as sweeping, wiping, and scrubbing -- can be meditative in and of itself if you focus on what you're doing.
 
CLICK to read the full article.

baby

 
 
i was trying to put my niece to bed when i bumped on these pictures of sleeping babies.
in such a sudden i can feel my heart aches and longing for something that i not yet to have.
 
a baby or two.
 
after almost three years of marriage, i still have to struggle for becoming a mother of my own child/s.
i've been through things, and thank God i'm alive.
now, that i feel this feeling again. i know how bad i need this little creature, a mini me or mini him to hold and be held by on my very hands. to hug, to kiss, to love, and to care.
how i really am longing for the sense of his/her body, when i can move my fingers run through his/her hair.
i know God has the plan, and everything happens for a reason.
i'll be waiting for the moment to come.
Amin.
 
 

21.10.10

i'm coming back home

mari kembali bicara tentang rumah. bagiku, sekolah tempatku mengajar sekarang adalah rumahku. entah rumah yang keberapa, tapi yang jelas aku sangat nyaman berada di dalamnya, terlepas dari berbagai konflik dan masalah yang timbul.

aku punya beberapa kamar (baca: kelas) di rumah (baca: sekolah) yang menjadi daerah kekuasaan ku, yang menjadi tanggung jawabku. lengkap dengan semua perabot (baca: siswa) yang ada di dalamnya.
dua bulan terakhir, aku terpaksa merelakan kamar-kamar itu untuk disewa dan dihuni oleh pendatang baru. dan aku memposisikan diriku sebagai landlord :)
sebuah posisi yang cukup menyenangkan sebenarnya. 

awalnya ada rasa khawatir yang menyergap, aku tak bisa merelakan begitu saja orang asing untuk masuk dan menguasai kamar-kamar ku. perasaan yang wajar jika aku takut mereka akan menggores beberapa perabot, atau menggunakan fasilitas tanpa semestinya.

 karena itu, aku terus mengawasi apa yang dilakukan oleh para penghuni baru itu dengan kamar-kamar ku. aku melihat mereka tidur di atas dipan dengan sangat hati-hati, seolah takut menimbulkan bunyi berdecit, padahal dipan itu masih baru. aku melihat mereka membersihkan kaca jendela kamar setiap pagi. terkadang aku juga melihat mereka membanting pintu karena kesal. 

beberapa kali, aku juga melihat mereka terisak di sudut kamar karena kebingungan dengan banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan. saat-saat seperti itu, aku akan masuk ke dalam kamar dan membantu mereka menyelesaikan pekerjaan secara bertahap. 

hari-hari pertama, para pendatang itu terlihat tidak nyaman berada di kamar-kamar ku. mereka lebih menikmati berjalan-jalan di sekitar rumah dan bercengkrama dengan pendatang-pendatang yang lain. 
seiring berlalunya waktu, mereka mulai terbiasa dengan keadaan kamar-kamar ku, mereka mulai terampil menggunakan semua fasilitas, merawat dan menggunakan perabot sebagaimana mestinya. mereka bahkan mulai menghabiskan lebih banyak waktu untuk merawat perabotan yang ada di dalam kamar. 
aku pun sudah bisa tenang menyerahkan kamarku sepenuhnya kepada para pendatang itu. meski sesekali aku tetap memantau perkembangannya.

kini, masa sewa kamar-kamar itu segera habis. dan aku mulai bersiap untuk kembali menguasai seluruh kamar itu sendirian. merawat semua perabotnya sendirian, seperti sebelum para pendatang itu menghuni kamar.
rasa khawatir kini datang, tapi dalam bentuk yang berbeda.
mungkinkah perabotan di kamar-kamar ku telah terbiasa dengan sentuhan para pendatang itu dan merasa asing dengan hadirku lagi sepenuhya?
ah...semoga saja tidak. perabotan kamar-kamar ku adalah pilihan, mereka pasti bisa beradaptasi dengan semua orang yang menghuni kamar.

aku akan kembali memenuhi hari-hariku di rumah dengan membereskan semua kamar milikku sendirian, mengepel lantainya, mengelap kaca jendelanya, merapikan meja dan dipan, serta menata baju-baju dalam lemari dengan baik. 

bagaimana dengan para pendatang yang sekarang sudah menjadi temanku itu?
aku berharap mereka belajar banyak tentang cara mengurus rumah dan kamar serta perabotnya.
aku yakin jika suatu saat mereka menemukan rumah dan dipercaya untuk menghuni beberapa kamar di dalamnya, mereka sudah sangat siap dan akan menjadi penghuni yang baik.
para penghuni yang menyebarkan kasih, yang bermanfaat, dan aman bagi rumah dan kamar-kamar berikut perabotan di dalamnya.
bismillah.....

Ode to a Nightingale






My heart aches, and a drowsy numbness pains
    My sense, as though of hemlock I had drunk,
Or emptied some dull opiate to the drains
    One minute past, and Lethe-wards had sunk:
'Tis not through envy of thy happy lot,
    But being too happy in thine happiness, -
        That thou, light-winged Dryad of the trees,
                In some melodious plot
    Of beechen green and shadows numberless,
        Singest of summer in full-throated ease. O, for a draught of vintage! that hath been
    Cool'd a long age in the deep-delved earth,
Tasting of Flora and the country green,
    Dance, and Provençal song, and sunburnt mirth!
O for a beaker full of the warm South,
    Full of the true, the blushful Hippocrene,
        With beaded bubbles winking at the brim,
                And purple-stained mouth;
    That I might drink, and leave the world unseen,
        And with thee fade away into the forest dim:
Fade far away, dissolve, and quite forget
    What thou among the leaves hast never known,
The weariness, the fever, and the fret
    Here, where men sit and hear each other groan;
Where palsy shakes a few, sad, last gray hairs,
    Where youth grows pale, and spectre-thin, and dies;
        Where but to think is to be full of sorrow
                And leaden-eyed despairs,
    Where Beauty cannot keep her lustrous eyes,
        Or new Love pine at them beyond to-morrow.
Away! away! for I will fly to thee,
    Not charioted by Bacchus and his pards,
But on the viewless wings of Poesy,
    Though the dull brain perplexes and retards:
Already with thee! tender is the night,
    And haply the Queen-Moon is on her throne,
        Cluster'd around by all her starry Fays;
                But here there is no light,
    Save what from heaven is with the breezes blown
        Through verdurous glooms and winding mossy ways.
I cannot see what flowers are at my feet,
    Nor what soft incense hangs upon the boughs,
But, in embalmed darkness, guess each sweet
    Wherewith the seasonable month endows
The grass, the thicket, and the fruit-tree wild;
    White hawthorn, and the pastoral eglantine;
        Fast fading violets cover'd up in leaves;
                And mid-May's eldest child,
    The coming musk-rose, full of dewy wine,
        The murmurous haunt of flies on summer eves.
Darkling I listen; and, for many a time
    I have been half in love with easeful Death,
Call'd him soft names in many a mused rhyme,
    To take into the air my quiet breath;
Now more than ever seems it rich to die,
    To cease upon the midnight with no pain,
        While thou art pouring forth thy soul abroad
                In such an ecstasy!
    Still wouldst thou sing, and I have ears in vain -
        To thy high requiem become a sod.
Thou wast not born for death, immortal Bird!
    No hungry generations tread thee down;
The voice I hear this passing night was heard
    In ancient days by emperor and clown:
Perhaps the self-same song that found a path
    Through the sad heart of Ruth, when, sick for home,
        She stood in tears amid the alien corn;
                The same that oft-times hath
    Charm'd magic casements, opening on the foam
        Of perilous seas, in faery lands forlorn.
Forlorn! the very word is like a bell
    To toll me back from thee to my sole self!
Adieu! the fancy cannot cheat so well
    As she is fam'd to do, deceiving elf.
Adieu! adieu! thy plaintive anthem fades
    Past the near meadows, over the still stream,
        Up the hill-side; and now 'tis buried deep
                In the next valley-glades:
    Was it a vision, or a waking dream?
        Fled is that music: - Do I wake or sleep?
source: http://englishhistory.net/keats/poetry/odetoanightingale.html

30.9.10

pride and prejudice

 


Summary:de_siah
Novel ini berkisah tentang seorang gadis cantik dan seorang pemuda tampan dan kaya yang saling jatuh cinta. Ditulis pada tahun 1796-1797 dan dipublikasin pertama kali pada tahun 1813. Berawal dengan kedatangan Tuan William Bingley, pemuda tampan dari keluarga kaya ke daerah tempat tinggal Lizzy (Elizabeth). Lizzy bersama keempat saudara perempuannya diundang ke pesta yang diadakan untuk menyambut kedatangannya. Karena Tuan Bennet tidak mempunya anak laki-laki, dan tradisi Inggris saat itu hanya mewariskan harta kepada penerus laki-laki, maka jika Tuan Bennet meninggal kelak, yang akan mewarisi seluruh hartanya adalah Tuan William Collins, keponakan ayahnya yang tidak mereka kenal. Khawatir dengan nasib puteri-puterinya sepeninggal dirinya kelak, Tuan Bennet dan istrinya berusaha agar anak-anaknya cepat menikah dengan orang yang dipandang mampu.Kedatangan tuan Bingley ke desa itu, memberi harapan pada keluarga tersebut, Nyonya Bennet berharap Tuan Bingley akan tertarik pada salah satu anaknya, terutama Jane, Jane adalah puteri tertua dan yang paling cantik diantara mereka berlima.Pesta yang ditunggu tiba, semua yang hadir tampak gembira. Ternyata Tuan Bingley tidak datang sendiri, tetapi bersama kakak perempuannya Lady Caroline dan sahabatnya, Tuan Darcy. Saat istirahat, Nyonya Bennet mendesak suaminya agar memperkenalkan puteri-puteri kepada Tuan Bingley. Sesuai harapan, Tuan Bingley mengajak Jane dansa. Lizzy bertanya apakah Tuan Darcy mau berdansa dengannya, namun ditolak. Lizzy pergi meninggalkan Tuan Darcy dan bergabung dengan Charlotte. Menurut Lizzy, Tuan Darcy pemuda tampan, kaya yang arogan.Tuan Collins datang dan berniat mencari isteri. Pertama ia menyukai Jane namun karena Jane sudah dengan Tuan Bingley ia mengalihkan perhatiannya kepada Lizzy. Dia berniat memperistri Lizzy. Ibunya senang mendengar hal itu, namun tidak dengan Lizzy. Ia tidak menyukai Tuan Collins. Lizzy menolaknya. Hal itu membuat ibunya histeris, dan memaksa suaminya membujuk Lizzy. Tapi Tuan Bennet membela puterinya.Lizzy bersaudara diundang lagi ke pesta Tuan Bingley. Sebelum pesta, mereka sempat berkenalan dengan Tuan Wickham, seorang tentara muda yang gagah dan tampan, pernah tinggal di rumah Tuan Darcy. Tuan Collins juga hadir disitu dan terus mengejar Lizzy, Lizzy berusaha menghindar. Tuan Darcy mengajak Lizzy berdansa dengannya. Mereka berdansa sambil berbicara, seolah-olah hanya mereka saja yang ada disitu. Namun akhirnya Lizzy meninggalkannya dengan marah.Seminggu kemudian, Jane dapat undangan makan malam dari kakak Tuan Bingley, Lady Caroline. Setiba disana Jane jatuh sakit akibat cuaca buruk dan tidak bisa pulang ke rumah. Karena khawatir terhadap kakaknya, Lizzy nekad menyusulnya. Disana ia bertemu Lady Caroline dan Tuan Darcy. Ketika mau pulang keesokan harinya, saat Lizzy hendak naik ke kereta kuda, tanpa sadar Tuan Darcy memegang tangan Lizzy untuk membantunya naik ke kereta. Peristiwa itu memberi kesan yang mendalam bagi keduanya.Kabar buruk bagi Jane, beberapa hari kemudian Tuan Bingley tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya. Meski sedih, Jane berusaha tetap tabah. Lizzy berkunjung ke rumah Charlotte yang kini sudah menikah dengan Pendeta Collins. Disana Lizzy diperkenalkan kepada Lady Catherine yang ternyata adalah bibi Tuan Darcy. Tanpa disangka Tuan Darcy ada disana. Keesokan harinya Tuan Darcy datang kerumah Pendeta Collins, saat itu Lizzy sedang sendiri karena Charlotte dan Pendeta William sedang pergi. Tuan Darcy tampak kikuk, kemudian buru-buru pergi lagi.Saat di gereja, Lizzy mendapat berita yang mengejutkan. Dari pengawal Tuan Darcy, Lizzy diberitahu bahwa yang punya peran besar putusnya Tuan Bingley dan Jane adalah Darcy. Lizzy marah besar. Kemarahannya menutupi perasaan cintanya pada Tuan Darcy.Saat Tuan Darcy menyatakan cintanya pada Lizzy, Lizzy dengan tegas menolak. Ia marah dan minta penjelasan atas sikap Tuan Darcy terhadap kakaknya Jane, dan juga mempertanyakan sikapnya memusuhi Tuan Wickham.Malam harinya, ketika Lizzy sedang melamun dikamarnya, Tuan Darcy datang dan menaruh surat diatas meja kamarnya. Lizzy berbalik namun hanya melihat Tuan Darcy pergi dengan kudanya. Lizzy mengambil surat itu dan membacanya. Surat tersebut berisi penjelasan atas sikapnya mengenai Jane dan Bingley, juga tentang Tuan Wickham.Sepulangnya dari rumah Charlotte, Lizzy berkunjung ke rumah bibinya di kota. Dari sana mereka pergi berkunjung ke Pemberley, rumah Tuan Darcy yang dibuka untuk umum. Karena Tuan Darcy jarang berada dirumah itu, Lizzy menerima ajakan untuk berkunjung kesana. Ternyata Tuan Darcy ada disana, mereka bertemu dengan kikuk. Lizzy buru-buru pulang ke penginapan. Malam hari Tuan Darcy datang ke tempat Lizzy menginap dan mengundang mereka bertiga makan malam besok di rumahnya.Pulang ke penginapan, Lizzy mendapat surat dari Jane yang mengabarkan bahwa Lidya kabur bersama Tuan Wickham. Tuan Darcy menawarkan diri untuk mencari. Lizzy pulang ke rumah dengan perasaan kacau. Surat dari pamannya datang, mengabarkan bahwa Lidya sudah ditemukan dan menikah. Ketika Lidya pulang bersama suaminya, Tuan Wickham, saat makan, Lidya kelepasan berbicara bahwa Tuan Darcylah yang membantu menikahkan mereka. Lizzy terkejut.Suatu hari Tuan Bingley ditemani Tuan Darcy datang ke rumah Lizzy untuk melamar Jane. Hal itu disambut gembira mereka sekeluarga. Namun ketika tengah malam, mereka kedatangan tamu yang ternyata Lady Catherine. Beliau ingin berbicara dengan Lizzy dan memintanya meninggalkan Tuan Darcy, karena sudah dijodohkan dengan puterinya. Lizzy bingung, ia merasa tidak punya hubungan apa-apa dengan Darcy. Namun karena terus dihina oleh Lady Catherine, membuat Lizzy marah dan berjanji tidak akan berhubungan dengan Darcy. Semalaman Lizzy tidak tidur, ia terus melamun sepanjang malam. Saat subuh, Lizzy pergi keluar untuk jalan-jalan sambil menenangkan pikirannya. Ia melihat Tuan Darcy dari jauh berjalan mendekat. Tuan Darcy menjelaskan semua, dan berjanji tidak akan mengganggu Lizzy lagi jika Lizzy tak mecintainya. Karena Lizzy sudah mengetahui siapa Tuan Darcy sebenarnya dan mencintainya, Lizzy menerimanya dengan senang hati. Mereka pulang ke rumah Lizzy untuk menghadap Tuan Bennet, ayah Lizzy. Cerita yang romantis dan mengharukan. Lizzy (Elizabeth) Bennet yang cerdas yang akhir menemukan kekasih hatinya, Tuan Fitzwilliam Darcy.
Pride and Prejudice Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/books/490433-pride-prejudice/
 
 
 
 
 

to a certain someone

cinta kita berdiri di atas dua kaki. 
satu kaki adalah kepercayaan, kaki yang lainnya adalah kejujuran.
berdua mereka menopang cinta,
membuat cinta kita berjalan seirama menapaki hidup.
saat kau berbohong padaku dan aku tak lagi percayaimu, 
cinta kita lumpuh.
tak ada lagi kaki yang berjalan beriringan.
tak bisa lagi menjejaki rute kehidupan.
tak bisa lagi meraih mimpi-mimpi.
jadi, aku pergi.
mencari kaki yang lain, untuk kembali berdiri.
untuk kembali memulai sebuah perjalanan hidup.
atas nama cinta.
 

25.9.10

Good Morning

Terjaga satu jam lebih awal, membuatku leluasa menghabiskan pagi. Mungkin karena aku tidur lebih awal dan cukup nyenyak, badanku terasa sangat bugar. Pagi di hari sabtu, weekend, pertanda kegiatan jauh lebih padat dari hari biasa. Aku akan menghabiskan waktu di sekolah dari pagi hingga petang menjelang. Ada rapat yang harus ku hadiri.

Aku baru menyelesaikan dzikir ku ketika hujan mulai menyapa daun dan rerumputan. Mendung yang menggantung sejak malam akhirnya jatuh juga.
Suasana yang sejuk membuatku memutuskan untuk lebih lama berdialog dengan pemilik hujan dan alam semesta. Pagi ini begitu hening, mungkin karena orang lain lebih tertarik untuk mendekap kasur dan bantal guling masing-masing.

Pagi seperti ini, ditambah suami yang berada di luar kota, mengingatkan ku pada masa lajang yang kuhabiskan di utara bandung raya. Suasana sepi, udara dingin, dan hatiku yang larut dalam khidmatnya ibadah.

Suara deru motor tetangga yang beranjak bekerja meski hujan belum lagi reda, menyadarkanku untuk segera bersiap. Kulipat sajadah dan mukenah, lalu bergegas ke dapur. Hari ini banyak kegiatan, jadi wajib hukumnya untuk sarapan dan membawa camilan. Ditambah cuaca yang tak menentu, thypoid mulai mengancam.

Aku cukup akrab dengan penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Mulai dari sekedar diare, gastritis, hingga thypoid. Tapi semua penyakit itu tidak menghentikanku dari gaya hidup instan. Sejak jaman kuliah, makanan instan menemani hari-hariku. Dan kebiasaan itu masih berlanjut sampai sekarang. Pagi ini aku menyeduh bubur instan untuk sarapan ditemani susu beruang. Sebagai camilan saat istirahat nanti, aku siapkan roti tawar bertabur susu dan coklat ceres serta sebotol air mineral. Untuk makan siang, aku percayakan pada pak satim, tukang soto di sekolah.

Setelah selesai soal makanan, aku kembali ke kamar untuk memilih baju. Bobot tubuh yang bertambah, timbunan lemak di setiap sudut akibat kemakmuran dan terapi hormon yang kujalani, membuatku tidak punya banyak pilihan. Dan pilihanku kembali jatuh pada kemeja garis hijau dengan kerudung senada dan celana warna hitam. Semuanya berbahan katun agar nyaman dipakai sepanjang hari.

Selesai berdandan dan mematut diri di depan cermin sepatutnya, aku bergerak ke meja makan untuk melahap bubur instan yang sudah mulai dingin dan terlalu merekah. Rasanya memang kurang sedap, tapi cukuplah untuk mengganjal perut sampai waktu istirahat.

Sementara aku asik memperhatikan tingkah spongebob sambil menyuapkan bubur ke mulutku, terdengar suara gerbang belakang dibuka. Ternyata pak momon yang datang, siap untuk mengantarku ke sekolah. Sejak peristiwa 22 pebruari, suamiku ngotot untuk menyewa jasa supir pribadi yang siap mengantarku kemanapun.

Aku mengecek barang bawaanku. Roti, air, tempat pensil, absensi, dompet, dan...handphone. Siiiiiipppp. Semua lengkap. Ayo berangkat!!! Kita terjang hujan dengan semangat. (sampai disini aku terbaca seperti murid SD yach.....)

jalanan tampak lengang. Hanya ada beberapa mobil berseliweran dan manusia-manusia berpayung. Hingga seorang pengendara motor melewatiku dan aku tersadar akan sesuatu.
Hari ini harusnya aku pakai seragam PGRI......!!!!!!! Ah..... Ya sudahlah......

*catatan kaki
seandainya takdir berkata lain, mungkin pagiku akan lebih hiruk pikuk. Karena aku harus mengurusi makhluk Tuhan yang mungil dengan segala tingkah polahnya.
Maaf Tuhan, aku masih terluka. Salah satu hari di bulan september ini "was my due date".



24.9.10

man jadda wajada

Negeri 5 Menara

sebuah novel tentang pendidikan yang menggugah nurani.
bahasa yang dinamis, terkadang lembut, terkadang begitu kuat sehingga aku seolah ikut begadang semalaman untuk bersiap menghadapi ujian bersama alif. berkeringat memanggul lemari diburu lonceng tanda berkumpul di masjid. merasakan mual karena bau pengap di bus lintas propinsi yang ditumpanginya. merasakan debar jantung dan desir darah ketika bertemu dengan sarah. dan berteriak dengan lantang hingga semua otot leher terasa kaku dan suara serak "MAN JADDA WAJADA"

membaca novel ini, membuatku tidak ingin berhenti. aku ingin terus menekuri halaman demi halaman. ritme membacaku kadang cepat kadang lambat, mengikuti alur cerita. hingga ada rasa kehilangan ketika telah sampai di bagian akhir cerita.
 
satu lagi, novel yang sangat inspiratif bagi pendidikan. sebuah referensi fiksi yang terasa begitu nyata. dan berikut adalah cuplikan novel yang membuatku begitu tergugah, dan membuat alif benar-benar hidup:
 
 

“MAN JADDA WAJADA!!!”

Teriak laki-laki muda bertubuh kurus itu lantang. Telunjuknya lurus teracung tinggi ke udara, suaranya menggelegar, sorot matanya berkilat-kilat menikam kami satu persatu. Wajah serius, alisnya hampir bertemu dan otot gerahamnya bertonjolan, seakan mengerahkan segenap tenaga dalamnya untuk menaklukkan jiwa kami. Sungguh mengingatkan aku kepada karakter tokoh sakti mandraguna di film layar tancap keliling di kampungku, persembahan dari Departemen Penerangan waktu itu.

Man jadda waja: sepotong kata asing ini bak mantera ajaib yang ampuh bekerja. Dalam hitungan beberapa helaan napas saja, kami bagai tersengat ribuan tawon. Kami, tiga puluh anak tanggung, menjerit balik, tidak mau kalah kencang.


“Man jadda wajada! “

Berkali-kali, berulang-ulang, sampai tenggorokanku panas dan suara serak. Hingar bingar ini berdesibel tinggi. Telingaku panas dan berdenging-denging sementara wajah kami merah padam memporsir tenaga. Kaca jendela yang tipis sampai bergetar-getar di sebelahku. Bahkan, meja kayuku pun berkilat-kilat basah, kuyup oleh air liur yang ikut berloncatan setiap berteriak lantang.

Tapi kami tahu, mata laki-laki kurus yang energik ini tidak dimuati aura jahat sama sekali. Sebaliknya, dia dengan royal membagi energi positif yang sangat besar dan meletup-letup. Kami tersengat dan menikmatinya. Sumbu kecil kami terpercik api, mulai terbakar, membesar, dan terang! Kami bagai lilin kecil yang baru dinyalakan.

Dengan wajah berseri-seri dan senyum sepuluh centi menyilang di wajahnya, laki-laki ini hilir mudik di antara bangku-bangku murid barunya, mengulang-ulang mantera ajaib ini di depan kami bertiga puluh. Setiap dia berteriak, kami menyalak balik dengan kata yang sama, man jadda wajada. Mantera ajaib berbahasa Arab ini bermakna ringkas tapi tegas:

”Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”.

Laki-laki ramping ini adalah Ustad Salman, wali kelasku. Rambutnya ikal dipotong pendek, jambangnya dibiarkan agak pajang. Wajahnya lonjong kurus, sebagian besar dikuasai keningnya yang lebar. Alisnya yang tebal datar menaungi sepasang bola matanya yang lincah dan memancarkan sinar kecerdasan. Dagunya ditumbuhi jenggot yang dipangkas rapi. Kaki dan tangannya yang panjang gesit bergerak ke setiap sudut kelas. Sebuah dasi berwarna merah tua terikat rapi di leher kemeja putihnya yang licin. Kedua lengan bajunya lebar dan berkibar-kibar setiap dia melenggangkan tangan dengan cepat. Lipatan celana hitamnya berujung tajam seperti baru saja disetrika. Sepatu hitam bertalinya mempunyai sol tebal dan selalu berdekak-dekak setiap dia berjalan di ubin kelas kami.

Selain kelas kami, ada sekitar puluhan kelas lain yang bernasib sama. Masing-masing dikomandoi seorang kondaktur yang energik. Sang kondaktur menyalakkan “manjadda wajada” dengan penuh otoritas sehingga membuat para subjeknya tergugah dan menjerit kencang. Hampir satu jam non stop, kalimat ini bersahut-sahutan dan bertalu-talu. Koor ini bergelombang seperti guruh di musim hujan, menyesaki udara pagi di sebuah desa terpencil di udik Ponorogo.

Inilah pelajaran hari pertama kami di PM. Kata mutiara sederhana yang sangat kuat yang terus menjadi kompas kehidupan kami kelak.

Negeri Lima Menara adalah novel pertama A. Fuadi. Diterbitkan Gramedia pertengahan Agustus 2009. Novel ini bagian pertama dari trilogi.
sumber: http://www.negeri5menara.com/index.php/intipisi/cuplikan-novel/58-cuplikan-5-man-jadda-wajada

the nights

 
saat mentari memutuskan untuk mengundurkan diri sejenak dari panggung cakrawala, kegelapan mulai mengambil peran. bumi diselumuti warna hitam, pekat dan kian pekat. terkadang malam datang terlalu cepat dan pergi sangat lambat, menyisakan banyak waktu untuk dihabiskan dalam gelap.
 
dulu sewaktu masih balita, aku menghabiskan malam digendongan ayah sambil mendengarkan dongeng dan cerita rakyat sampai lelap. atau menunggangi punggungnya berkeliling rumah mencari nyamuk-nyamuk yang telah mati terkena obat semprot, mengumpulkan semuanya lalu membungkusnya dengan kertas koran. setelah itu dibakar, aku suka dengan bau asap dan suara pletok-pletok yang keluar dari badan nyamuk yang terbakar.

ketika awal-awal tahun di sekolah dasar, aku menghabiskan awal malam untuk mengaji di rumah pak ustadz yang sempit, berjejalan dengan anak lain untuk membaca huruf-huruf al-quran di bawah sorot lampu pijar 10 watt. setelahnya, aku akan memenuhi rumah dengan kartu alphabet dan belajar membuat dan membaca rangkaiannya dalam kata-kata. ibu bilang, aku tidak lancar membaca sampai kelas dua SD. hiks....
tapi sekarang aku malah sangat senang membaca dan menjadi guru bahasa yang harus menularkan kegemaran membaca pada murid-muridku.
 
pada malam liburan semester di akhir-akhir tahun sekolah dasar, aku akan menghabiskan malam dengan menonton si doel anak sekolah, dan bermain bulu tangkis bersama teman di komplek rumah. 

aku masih ingat, beberapa malam yang paling berkesan pada masa kecilku adalah ketika aku menginap di rumah nenek, tidur berjejalan dengan beberapa orang sepupu. setelah sebelumnya mendengarkan cerita masa kecil nenek tentang penjajah belanda, jepang, dan  PKI. 
aku juga akan melewatkan beberapa waktu malam untuk melihat pertunjukkan asap dari mamang yang perokok berat. aku selalu menganggap asap rokok yang dia tiupkan begitu indah dengan berbagai bentuk yang bisa keluar lewat mulut, hidung dan telinganya. hingga suatu malam, aku mendengar kabar kematian mamang karena kanker paru-paru. sejak saat itu, aku benci asap rokok.

malam-malam ketika aku mulai meninggalkan masa kanak-kanak terasa kian berat. saat SMP dan SMA aku menghabiskan malam dengan mengerjakan tugas, dan menghapal materi ujian. sering kali aku tertidur dikelilingi buku-buku sekolah. beberapa malam aku cemas karena merasa tidak siap menghadapi ujian sekolah. beberapa malam lagi, aku tidak nyenyak tidur karena terlalu pusing memikirkan tugas sekolah yang belum selesai.
dan sekarang, setiap kali memasuki kelas, aku selalu bertanya apakah murid-muridku melewati malam yang berat? seperti yang pernah aku alami?
 
saat menjalani masa kuliah diperantauan, aku menghabiskan malam pertama di kosan dengan menangis. setelah tujuh belas tahun tinggal di rumah, aku merasa takut dan tidak siap hidup di rantau. menjalani hari-hari ku sebagai mahasiswa. 
tapi itu hanya satu malam saja, karena malam-malam selanjutnya aku habiskan dengan tidur nyenyak karena lelah setelah menjalani orientasi kampus.
saat kegiatan perkuliahan mulai padat dan aku aktif di kegiatan kemahasiswaan, beberapa malam aku habiskan di kampus dengan para aktivis. merapatkan sesuatu hingga menyiapkan acara. 
beberapa malam aku habiskan di rentalan komputer milik ibu kos. karena uang kiriman dari ayah belum cukup untuk membeli komputer, sedangkan aku baru punya ide mengerjakan tugas kuliah setelah malam sudah larut. 
di tahun-tahun akhir kuliah, aku mengalami malam-malam yang berat dan panjang. bersyukur aku sudah bisa membeli komputer, jadi tidak perlu lagi begadang di rentalan, aku bisa mengetik laporan, makalah, dan booklet di kamar kos ku sambil diselingi makan cemilan, mie rebus, juga minum teh hangat yang ku buat dan seduh sendiri.
terkadang ditengah kesibukan malam hari, ibu menelpon untuk memberiku semangat. "............maaf ya nak, ibu hanya bisa bantu doa, semoga semua lancar, tetap sehat, dan diberi kelapangan pikiran untuk mengerjakan semua tugas kuliah, dan menjawab semua pertanyaan ujian."
 
ada tiga malam yang sangat berkesan selama kuliah, pertama adalah malam ketika aku berkesempatan menyaksikan pagelaran orkestra sebagai inagurasi teman-teman jurusan seni, kedua adalah malam pelepasan wisudwan, dan ketiga adalah malam menjelang sidang skripsi.
 
sekarang, saat aku semakin dewasa, malam adalah saat untuk bermuhasabah. tidak banyak tugas yang harus ku kerjakan hingga malam, karena itu malam hari lebih banyak ku habiskan untuk menghitung.
menghitung berapa banyak hati yang telah ku sakiti, apakah lebih banyak dari hati yang telah ku bahagiakan?
mengitung berapa banyak ilmu yang telah aku bagi, apakah lebih banyak dari gosip yang menyesatkan?
menghitung berapa banyak kantong plastik yang telah aku  buang? berapa banyak kertas yang telah aku pakai? berapa banyak polusi yang telah kusebarkan kepada alam? apakah sebanding dengan usahaku menjaga alam hanya dengan membuang sampah pada tempatnya?
menghitung berapa detik yang telah kuhabiskan untuk bersyukur? apakah lebih banyak dari waktu yang kuhabiskan untuk merutuki hidup?
mengira-ngira apakah masih sanggup melewati malam ini untuk bertemu esok pagi?



well, selamat malam dunia..................