posting ini adalah lanjutan dari postingan ku yang berjudul "i'm falling for you."
buat yang belum baca mendingan klik dulu deh, biar ga bingung :)
di akhir postingan itu, aku mengajukan proposal pernikahan kepada otak yang aku jatuhi cinta. ya, aku melamar otak seseorang. aku tidak jatuh cinta kepada yang punya otak itu, aku bahkan tidak mengenalnya. murni, aku hanya jatuh cinta kepada otaknya yang menurutku brilliant.
mungkin akan ada yang berpendapat, kenapa aku tidak memiliki keinginan untuk:
a. memiliki otak yang brilliant itu.
b. menikahi orang yang punya otak itu
mengingat, menimbang, dan memutuskan bahwa semua pilihan yang aku punya itu mustahil terwujud, karena:
a. tidak mungkin bisa transfer otak
b. tidak mungkin aku menikahi dua orang karena poliandri illegal.
pada akhirnya, aku memilih untuk menikahi otak yang brilliant itu saja. kan sama-sama mustahil. tapi aku bukan asal pilih lho. keputusan untuk mengajukan proposal pernikahan terhadap otak itu, sudah aku pikirkan masak-masak.
aku punya banyak alasan untuk itu.
menikah berarti mengikat janji sehidup semati, bersama dalam suka dan duka, bergenggaman lebih erat saat badai menghadang.
dengan menikahi otak yang brilliant itu, maka otakku yang pas-pasan ini jadi punya a life time partner yang huebat...tt banget.. untuk berbagi. untuk berdiskusi tentang masalah-masalah yang dihadapi. dari hal yang sangat complicated sampai hal yang remeh temeh.
dan seperti hal nya pasangan suami istri yang bisa saling mempengaruhi satu sama lain seiring waktu sampai bisa menjadi mirip dalam hal kelakuan hingga aroma tubuh, maka aku berharap dengan menikahi otak brilliant itu, otak ku yang average juga bakal jadi brilliant.
bayangkan betapa bahagianya aku punya sharing partner yang selalu siap 24/7 dengan ide-ide yang cemerlang. yang siap beradu argumen, yang siap membuatku berpikir kritis, logis, sistematis. dan terkadang humoris, atau bahkan narsis.
damn! i'm falling for your brain!!!
*babe, maaf ya, otak ku emang hobi selingkuh, but you're my only home :)
-dwizan-
No comments:
Post a Comment