lagi asik online, tiba-tiba mang Sam masuk sambil bawa undangan. ternyata dari teman SMA. bulan syawal emang musimnya hajatan :). hampir tiap hari pasti ada undangan yang datang. weekend penuh dengan acara kondangan, sementara dompet makin kosong...ups...
emang sih, teman-teman se usia aku yang usianya twenty something pasti banyak yang nikah. sementara teman-teman kakak banyak juga yang nyebar undangan, bukan undangan pernikahan tapi sunatan alias khitanan anak-anaknya :)
sering juga sih yang kasih undangan sekaligus untuk dua acara, pernikahan dan khitanan. tapi bukan mempelai pria nya kan yang di khitan???? bisa gaswat nih kalo bener.... (SENSOR!!!!)
back to the title. kenapa judulnya dua lelakiku? aku bukan ingin membicarakan tentang dua lelaki dalam hal yang satu disunat yang satu dinikahi (ah... sensor lagi deh..)
tetapi tiap kali menghadiri acara akad nikah, aku jadi teringat pernikahan ku lebih setahun lalu. peristiwa sakral itu tidak akan ada dan jadi istimewa tanpa hadirnya dua lelaki yang aku cintai.
dua lelakiku, ayahku dan suamiku....
perlu berhari-hari agar aku bisa meyakinkan ayah untuk menjadi wali nikah ku. bukan karena aku bertengkar dengan ayah, atau karena ayah tidak setuju aku menikah. tapi lebih karena tradisi keluarga dimana sang ayah mempelai wanita menguasakan hak perwalian nikah kepada para ulama.
dulu waktu kakak menikah, ayah memberikan kuasa kepada Ust. ****** (beliau yang namanya tidak boleh disebut, karena aku lupa hahaha) yang dianggap sebagai sesepuh dan ulama dalam keluarga besar. begitupun ketika sepupu perempuanku menikah.
sekarang saat tiba giliran aku menikah, aku memaksa ayah untuk turun tangan menjadi wali nikah ku secara langsung tanpa perantara. awalnya ayah enggan, tapi setelah bujukan dan rayuan maut, plus sanjungan dan sedikit kegombalan, beliau bersedia.
dan terjadilah peristiwa lucu, seru, dan mengharukan yang melibatkan dua lelakiku. hampir seminggu ayah melatih secara intensif kalimat ijab yang harus dia ucapkan. begitu pula dengan suamiku yang waktu itu masih berstatus calon suami. beberapa kali aku memergoki mereka sedang serius berdiskusi tentang kalimat yang harus mereka ucapkan. mereka juga sempat berlatih beberapa gerakan dan isyarat yang akan mereka gunakan pada hari H.
aku dengar ayah berkata setengah mengancam: "pokoknya ga boleh salah atau diulang. cukup sekali!"
aku merasa begitu bangga melihat dua lelakiku berlatih, ah... dua lelaki yang sama-sama aku cintai dan mencintaiku :)
saat hari yang dinantikan tiba, aku merasa gugup. begitu banyak hal yang memenuhi pikiranku. aku mencuri lihat pada ayah. air mukanya tampak aneh. apakah ayah juga gugup? ini pertama kalinya beliau harus menikahkan putrinya secara langsung. peristiwa yang baru pertama kali terjadi dalam keluarga besar. sebuah pendobrakan tradisi.
ah.. ayah yang sudah terbiasa bernego dengan klien selama lebih 30 tahun. ayah yang terbiasa memerintah dengan tegas, ayah yang terbiasa bicara lantang dalam rapat, ayah yang biasa menjadi juara, terlihat begitu gugup.
lamunanku terhenti ketika bunyi rebana memecah kesunyian, tanda bahwa rombongan mempelai pria telah tiba. aku melihat lelakiku, yang aku cintai, yang bersedia ku berikan janji sehidup semati. dia tampak gagah dalam beskap putih.
tapi semakin dekat dengan acara ijab kabul, aku melihat air mukanya berubah. sama seperti ayah, dia tampak begitu gugup. ternyata seorang chief officer yang terbiasa main perintah bisa nerveous juga haha. aku masih suka tertawa jika melihat rekaman video pernikahan kami. wajah gugupnya pada detik-detik menjelang ijab qobul benar-benar terlihat. (sumpah babe, kamu gugup banget, keliatan jelas)
dengan begitu, aku makin teryakinkan bahwa suamiku belum berpengalaman dalam hal menikah
(hayyahh..emang mau ya sama yang udah pengalaman??? mmmm..... mau aja, selama dia jujur soal rekening bank dan terbuka soal dompetnya. jiaahhh matre gue....kelaut aje deh...byurrr!!!!)
alhamdulillah. acara akad nikah berjalan lancar. cukup sekali. diucapkan dengan tegas dan meyakinkan.
terima kasih untuk dua lelakiku. for once in my life i feel so deeply loved. i love yous so.......much.....
*jangan tertipu sama gambar yang aku pasang, aslinya mereka kompak banget. terutama dalam hal mencintaiku :)
0000
-dwizan-
No comments:
Post a Comment