1.12.10

narkissos

 
narsis?
serius?
seberapa nariskah dirimu?

mengawali hari di bulan terkahir tahun 2010, aku ingin membahas hal yang sudah banyak dibahas. merasa tergelitik dengan tingkah seseorang yang sangat narsis dan bangga menyebut dirinya narsis hehe

Sering kita dengar istilah narsis belakangan ini. Sebenarnya narsisme atau ‘Narcissism’ bukan hal baru. Narcissism berasal dari mitos Yunani tua tentang Narcissus, seorang pemuda yang kena kutuk jatuh cinta pada bayangannya sendiri di sebuah kolam. Istilah Narcissism kemudian digunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang mempunyai sifat mencintai diri sendiri yang berlebihan, berdasarkan pada ego pribadi, merasa lebih baik dari orang lain. Seseorang yang narsis atau ‘narcissistic’ cenderung ingin selalu sempurna dan mengontrol orang lain. The American Psychiatric Association memperkirakan satu dari setiap 100 orang memenuhi kriteria narsisme yang parah, yang disebut dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD).


Konon dalam dongeng masyarakat Yunanni kuno, hiduplah seorang pemuda yang bernama Narsis. Narsis adalah putra dari Dewa dan Bidadari. Orangnya tampan, namun kaku, cuek, dan angkuh.

Pada suatu ketika Narsis sedang duduk-duduk ditepi kolam yang airnya bening. Dari tepi kolam itu, dia melihat betapa tampannya dirinya. Karena bayangan wajahnya yang begitu mempesona, Narsis akhirnya jatuh cinta dengan bayangan dalam kolam itu. Narsis jatuh cinta dengan dirinya sendiri. Sebenarnya teman-teman Narsis banyak yang jatuh cinta kepadanya, tetapi Narsis tidak pernah merespon mereka, ia hanya jatuh cinta pada dirinya sendiri.

Ada seorang teman perempuan yang jatuh cinta kepada Narsis, namanya Gema. Gema adalah putri dari kayangan. Orangnya cantik, tetapi dia tidak normal dalam berbicara. Gema tidak bisa bicara dengan kalimatnya sendiri, tetapi hanya bicara dan mengucapkan kata-kata yang baru didengarnya dari orang lain. ketika Narsis bicara, “bagaimana kabarmu?”, Gema menjawab, “kabarmuuuuuuuu……”. “kamu dari mana?”, Gema menjawab, ”darimanaaaa….”.

Karena komunikasi antara Narsis dan Gema ini tidak lancar maka cinta Gema tidak kesampaian. Cintanya tidak didengar oleh Narsis, dan iapun frustasi. Gema bersedih dan menangis. Air matanya menetes begitu banyak sampai akhirnya melarutkan tubuh Gema. Oleh sebab itulah sampai saat ini kita hanya bisa mendengar suara Gema, tetapi wujudnya kita tidak bisa melihat.

Pada suatu kesempatan Narsis berjalan-jalan di tengah hutan. Ditempat itu dia merasakan rindu dengan pemuda yang selalu dilihatnya didalam kolam. Sampailah dia ditepi kolam yang airnya tenang. Disekelilingnya dikelilingi banyak pohon cemara. Begitu memandang ke kolam kembali dia tertegun. Ditatapnya wajah yang begitu tampan didalam kolam itu. Narsis berlutut dan ingin menyentuh wajah itu. Namun ketika wajah itu disentuh, berubahlah wajah itu menjadi riak-riak kecil air. Ditunggulah beberapa saat sampai air itu kembali tenang. Disentuhlah lagi wajah itu, dan kembali pula berubah menjadi riak air.

Narsis terus menunggu ditepi kolam itu. Dia terus merindukan pemuda dalam kolam itu. Perasaan itu begitu menyiksa. Bertanyalah ia kepada pohon cemara, “Pohon Cemara, apakah engkau pernah merasakan kerinduan seperti ini?. Narsis terus memandangi wajah itu.

Beberapa hari berlalu Narsis akhirnya sadar bahwa wajah itu adalah wajahnya. Apa yang dia inginkan sudah ia punyai. Apa yang dia rindukan sudah didapatkan. Dia menyadari dan mulai belajar mencintai orang lain. tiba-tiba Narsis merasakan seluruh tubuhnya terasa hangat. Kulitnya memancarkan cahaya yang lembut. Api cinta telah menyala dalam diri Narsis. Api itu telah membakar dan meluluhkan hati Narsis yang selama ini membeku.

Sekian lama Narsis tidak muncul, teman-teman Narsis mencari ditepi kolam itu. Tetapi mereka tidak menemukannya. Mereka hanya melihat sekuntum bunga. Bagian tengahnya berwarna kuning, bentuknya seperti terompet. Kelopak bunga dibagian pingirnya berwarna putih lembut. Teman-temannya yakin itu adalah Narsis, yang tubuhnya telah menjadi bunga. Bunga itu namanya adalah bunga Narsis.


Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis. 
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa  dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia.  Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis. Kelainan kepribadian atau bisa disebut juga penyimpangan kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal. Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan. Seseorang yang narsis biasanya memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat, namun apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang bersifat patologis, maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa menghargai orang lain.


Narsisme memiliki sebuah peranan yang berguna dalam hidup dalam artian membiasakan Anda untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain untuk membuat diri Anda bahagia. Narsisme, jika dikendalikan dengan baik, adalah sebuah perilaku yang sehat sebagai mana dijelaskan oleh seorang ahli di bidang transformasi, David Cicia, sebagai berikut:

“Narcissism is built into our very beings. Focus on self (ego) is essential to life, living and functioning. Individual existence is narcissistic, thus it’s called existential narcissim. Psychology – especially object-relations psychology – has pointed out the central importance of narcissism in normal human development and functioning. They call it primary narcissism, and it is healthy. On the other hand, toxic narcissism is what causes subjective suffering. It is the over-focus on self, as part of the downward spiralling negative feedback loop that comes from the basic misstep of attention.“

Jadi sampai manakah batas perilaku narsis yang baik dan positif? Saya menggali jawabannya dari kitab para psikolog yang menyatakan bahwa gangguan narsisistik yang cukup serius terjadi seandainya seseorang memenuhi 5 dari 9 ciri berikut:

1. Grandiose view of one’s importance, arrogance. Merasa diri paling hebat namun seringkali tidak sesuai dengan potensi atau kompetensi yang dimiliki dan ia senang memamerkan apa yang dimiliki termasuk gelar (prestasi) dan harta benda.

2. Preoccupation with one’s success, beauty, brilliance;.Dipenuhi dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati.

3. Extreme need of admiration. Memiliki kebutuhan yang eksesif untuk dikagumi.

4. Strong sense of entitlement. Merasa layak untuk diperlakukan secara istimewa.

5. Lacks of empathy. Kurang empati.

6. Tendency to exploit others. Mengeksploitasi hubungan interpersonal.

7. Envy of others. Seringkali memiliki rasa iri pada orang lain atau menganggap bahwa orang lain iri kepadanya.

8. Shows arrogant, haughty behavior or attitudes. Angkuh, memandang rendah orang lain.

9. Believe that she or he is special and unique. Percaya bahwa dirinya adalah spesial dan unik.
 
Jadi mulailah atau lanjutkan menjadi narsis dan jangkiti hidup Anda dengan virus narsis juga sebanyak mungkin, namun batasi agar tidak sampai menyentuh lima dari kriteria perilaku di atas. 
jagalah agar narsis anda tetap dalam batasan sehat.
remember too much narsissim will kill you hahaha.



No comments:

Post a Comment