21.10.10

i'm coming back home

mari kembali bicara tentang rumah. bagiku, sekolah tempatku mengajar sekarang adalah rumahku. entah rumah yang keberapa, tapi yang jelas aku sangat nyaman berada di dalamnya, terlepas dari berbagai konflik dan masalah yang timbul.

aku punya beberapa kamar (baca: kelas) di rumah (baca: sekolah) yang menjadi daerah kekuasaan ku, yang menjadi tanggung jawabku. lengkap dengan semua perabot (baca: siswa) yang ada di dalamnya.
dua bulan terakhir, aku terpaksa merelakan kamar-kamar itu untuk disewa dan dihuni oleh pendatang baru. dan aku memposisikan diriku sebagai landlord :)
sebuah posisi yang cukup menyenangkan sebenarnya. 

awalnya ada rasa khawatir yang menyergap, aku tak bisa merelakan begitu saja orang asing untuk masuk dan menguasai kamar-kamar ku. perasaan yang wajar jika aku takut mereka akan menggores beberapa perabot, atau menggunakan fasilitas tanpa semestinya.

 karena itu, aku terus mengawasi apa yang dilakukan oleh para penghuni baru itu dengan kamar-kamar ku. aku melihat mereka tidur di atas dipan dengan sangat hati-hati, seolah takut menimbulkan bunyi berdecit, padahal dipan itu masih baru. aku melihat mereka membersihkan kaca jendela kamar setiap pagi. terkadang aku juga melihat mereka membanting pintu karena kesal. 

beberapa kali, aku juga melihat mereka terisak di sudut kamar karena kebingungan dengan banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan. saat-saat seperti itu, aku akan masuk ke dalam kamar dan membantu mereka menyelesaikan pekerjaan secara bertahap. 

hari-hari pertama, para pendatang itu terlihat tidak nyaman berada di kamar-kamar ku. mereka lebih menikmati berjalan-jalan di sekitar rumah dan bercengkrama dengan pendatang-pendatang yang lain. 
seiring berlalunya waktu, mereka mulai terbiasa dengan keadaan kamar-kamar ku, mereka mulai terampil menggunakan semua fasilitas, merawat dan menggunakan perabot sebagaimana mestinya. mereka bahkan mulai menghabiskan lebih banyak waktu untuk merawat perabotan yang ada di dalam kamar. 
aku pun sudah bisa tenang menyerahkan kamarku sepenuhnya kepada para pendatang itu. meski sesekali aku tetap memantau perkembangannya.

kini, masa sewa kamar-kamar itu segera habis. dan aku mulai bersiap untuk kembali menguasai seluruh kamar itu sendirian. merawat semua perabotnya sendirian, seperti sebelum para pendatang itu menghuni kamar.
rasa khawatir kini datang, tapi dalam bentuk yang berbeda.
mungkinkah perabotan di kamar-kamar ku telah terbiasa dengan sentuhan para pendatang itu dan merasa asing dengan hadirku lagi sepenuhya?
ah...semoga saja tidak. perabotan kamar-kamar ku adalah pilihan, mereka pasti bisa beradaptasi dengan semua orang yang menghuni kamar.

aku akan kembali memenuhi hari-hariku di rumah dengan membereskan semua kamar milikku sendirian, mengepel lantainya, mengelap kaca jendelanya, merapikan meja dan dipan, serta menata baju-baju dalam lemari dengan baik. 

bagaimana dengan para pendatang yang sekarang sudah menjadi temanku itu?
aku berharap mereka belajar banyak tentang cara mengurus rumah dan kamar serta perabotnya.
aku yakin jika suatu saat mereka menemukan rumah dan dipercaya untuk menghuni beberapa kamar di dalamnya, mereka sudah sangat siap dan akan menjadi penghuni yang baik.
para penghuni yang menyebarkan kasih, yang bermanfaat, dan aman bagi rumah dan kamar-kamar berikut perabotan di dalamnya.
bismillah.....

No comments:

Post a Comment