pagi ini aku terbangun dalam keadaan yang jauh dari definisi sehat.
kepala pusing, badan panas, hidung mampet, tenggorokan gatal luar biasa.
alhamdulillah aku masih bisa mengenali diri dan bisa berjalan menuju kamar mandi.
baru selesai mandi ketika handphone berbunyi.
ternyata ada telepon dari kolegaku.
"mba berangkat pagi2 ya, hari ini kita pake kelas yang dibawah aja, yang deket kantor guru, ga jadi pake kelas yang kemaren."
ok bu.
aku menjawab tanpa semangat.
hari ini aku harus menjadi penguji tes praktek, yang jelas2 memerlukan konsentrasi tinggi. di tambah lagi dengan kenyataan bahwa kami pindah kelas, berarti harus kembali berjibaku mempersiapkan ruang kelas, menyapu, menata bangku. pagi-pagi, dalam kondisi seperti ini.
ya ALLAH berikan aku kekuatan, bismillah....
aku berangkat dengan tergesa. kenyataan bahwa aku harus minum obat, membuatku tidak bisa berangkat sepagi yang kujanjikan. aku harus menunggu sarapan.
sampai di sekolah, aku tercenung ketika melihat ruang kelas yang akan kami gunakan untuk ujian ternyata sudah rapi,. wow, ternyata kolegaku begitu cekatan. aku jadi ga enak hati, sekaligus senang karena tidak harus berpeluh di pagi hari :)
tapi aku salah, ruang kelas itu sudah rapi karena akan digunakan oleh pelajaran lain , hufh....
dengan alasan senioritas, kami mengalah dan memilih ruang kelas yang letaknya jauh dari ruang guru.
dan jadilah aku harus tetap berpeluh ria dengan banyaknya cairan di hidung dan tenggorokankku.
tiba saatnya untuk ujian praktek, tapi tiba2 kolegaku berkata: "mba, materi untuk ujian speaking ketinggalan di laci meja saya" (di ruang guru)
ya ALLAH...
"tapi saya sudah minta siswa untuk mengambilkan"
ALHAMDULILLAH
tiba2 kolegaku berkata lagi: "mba saya udah ketik tanda ruangan dan jadwal giliran menurut absen, tapi salah, jadi pie?"
ga apa bu, biar saya perbaiki aja pake tulisan tangan, darurat, soale dah mepet.
ujian praktek yang harusnya mulai pukul 7, molor 15 menit.
baru selesai berbasa basi dengan menerangkan sistematika ujian, handphone berdering lagi, kali ini dari kolegaku yang satu lagi.
"bu dwi ada dimana? udah mulai ujian praktek? ini nomor siswa dengan berita acara dan lembar jawaban writing ada sama saya."
kok bisa????
"owh jadinya disana? oke nanti saya yang antar kesana"
aduh...... ribet....
akhirnya ujian bisa dimulai.
kepala sudah berirama (snut snut snut), dan daya konsentrasi kian menurun ketika siswa mulai membawakan monolognya. belum lagi jumlah cairan yang kian menumpuk di hidung dan tenggorokan yang semakin gatal.
kulirik jam di pergelangan tangan, masih lama. kulihat daftar absen, masih ada puluhan siswa lagi yang harus di tes.
ya ALLAH kuatkan aku.
beberapa siswa menyampaikan monolog yang cukup menyenangkan untuk mengalihkan perhatianku dari rasa sakit.
dan, tibalah giliran siswa terakhir menyampaikan monolognya.
dan...
selesai.
satu kelas telah usai ujian, masih ada enam kelas lagi, masih ada empat hari lagi untuk jadi penguji.
aku bergegas untuk pulang, minum obat, istirahat, besok insya ALLAH lebih sehat.
kepala pusing, badan panas, hidung mampet, tenggorokan gatal luar biasa.
alhamdulillah aku masih bisa mengenali diri dan bisa berjalan menuju kamar mandi.
baru selesai mandi ketika handphone berbunyi.
ternyata ada telepon dari kolegaku.
"mba berangkat pagi2 ya, hari ini kita pake kelas yang dibawah aja, yang deket kantor guru, ga jadi pake kelas yang kemaren."
ok bu.
aku menjawab tanpa semangat.
hari ini aku harus menjadi penguji tes praktek, yang jelas2 memerlukan konsentrasi tinggi. di tambah lagi dengan kenyataan bahwa kami pindah kelas, berarti harus kembali berjibaku mempersiapkan ruang kelas, menyapu, menata bangku. pagi-pagi, dalam kondisi seperti ini.
ya ALLAH berikan aku kekuatan, bismillah....
aku berangkat dengan tergesa. kenyataan bahwa aku harus minum obat, membuatku tidak bisa berangkat sepagi yang kujanjikan. aku harus menunggu sarapan.
sampai di sekolah, aku tercenung ketika melihat ruang kelas yang akan kami gunakan untuk ujian ternyata sudah rapi,. wow, ternyata kolegaku begitu cekatan. aku jadi ga enak hati, sekaligus senang karena tidak harus berpeluh di pagi hari :)
tapi aku salah, ruang kelas itu sudah rapi karena akan digunakan oleh pelajaran lain , hufh....
dengan alasan senioritas, kami mengalah dan memilih ruang kelas yang letaknya jauh dari ruang guru.
dan jadilah aku harus tetap berpeluh ria dengan banyaknya cairan di hidung dan tenggorokankku.
tiba saatnya untuk ujian praktek, tapi tiba2 kolegaku berkata: "mba, materi untuk ujian speaking ketinggalan di laci meja saya" (di ruang guru)
ya ALLAH...
"tapi saya sudah minta siswa untuk mengambilkan"
ALHAMDULILLAH
tiba2 kolegaku berkata lagi: "mba saya udah ketik tanda ruangan dan jadwal giliran menurut absen, tapi salah, jadi pie?"
ga apa bu, biar saya perbaiki aja pake tulisan tangan, darurat, soale dah mepet.
ujian praktek yang harusnya mulai pukul 7, molor 15 menit.
baru selesai berbasa basi dengan menerangkan sistematika ujian, handphone berdering lagi, kali ini dari kolegaku yang satu lagi.
"bu dwi ada dimana? udah mulai ujian praktek? ini nomor siswa dengan berita acara dan lembar jawaban writing ada sama saya."
kok bisa????
"owh jadinya disana? oke nanti saya yang antar kesana"
aduh...... ribet....
akhirnya ujian bisa dimulai.
kepala sudah berirama (snut snut snut), dan daya konsentrasi kian menurun ketika siswa mulai membawakan monolognya. belum lagi jumlah cairan yang kian menumpuk di hidung dan tenggorokan yang semakin gatal.
kulirik jam di pergelangan tangan, masih lama. kulihat daftar absen, masih ada puluhan siswa lagi yang harus di tes.
ya ALLAH kuatkan aku.
beberapa siswa menyampaikan monolog yang cukup menyenangkan untuk mengalihkan perhatianku dari rasa sakit.
dan, tibalah giliran siswa terakhir menyampaikan monolognya.
dan...
selesai.
satu kelas telah usai ujian, masih ada enam kelas lagi, masih ada empat hari lagi untuk jadi penguji.
aku bergegas untuk pulang, minum obat, istirahat, besok insya ALLAH lebih sehat.
No comments:
Post a Comment