"Aku selalu ingin punya sepatu baru
hingga suatu hari
aku melihat orang yang kakinya cuma satu"
be thankful, bersyukurlah,
mudah untuk diucapkan tetapi terkadang sulit untuk dilakukan.
meski TUHAN telah berjanji akan menambahkan nikmatnya kepada hamba yang senantiasa bersyukur, namun godaan untuk kufur nikmat begitu memikat disetiap saat dan kesempatan.
setiap hari, aku sering kali melihat rumput tetangga lebih hijau, setiap kali aku kadang merasa seandainya aku berada pada posisi orang lain yang terlihat lebih baik dan lebih bahagia. padahal mungkin ada beberapa orang yang memandang bahwa rumput di halamanku yang lebih hijau, dan ada beberapa orang yang akan merasa lebih senang jika berada dalam posisiku.
tipis rasanya perbedaan antara rasa tidak puas yang membangun dengan rasa tidak puas yang membuat kita kufur nikmat.
berikut adalah beberapa hal yang sulit ku bedakan apakah termasuk inspirasi, obsesi, cita-cita, atau kufur nikmat? (antara mereka, aku dan mereka)
kasus 1
mereka: sudah menikah, sudah punya anak, sudah punya rumah, punya kendaraan.
aku: sudah menikah, belum punya rumah, belum punya anak, belum punya kendaraan
mereka: belum menikah, belum punya rumah, belum punya kendaraan, dan tentu saja belum punya anak
kasus 2
mereka: sudah S2, sudah bekerja, punya penghasilan diatas rata-rata
aku: baru S1, sudah bekerja, penghasilan lumayan
mereka: lulus S1, masih cari2 kerjaan
kasus 3
mereka: punya badan sehat, kerja siang malam, bolak-balik keluar kota, dan teteup sehat
aku: badan gede sih tapi sering sakit, ga bisa terlalu capek, klo keluar kota mabok deh
mereka: badan sakit, ga bisa kerja, boro2 keluar kota
kasus 4
mereka: badan ideal, sopan, pintar bergaul, smart, banyak yang nyaman deket mereka
aku: badan gendut, sering bad mood, ga smart2 amat, tapi ada aja sih yang suka jalan bareng
mereka: badan, mood, pergaulan, semuanya BAD
kasus 5
mereka: cantik, sholehah, hapal Qur'an dan doa2, hormat banget sama ortu
aku: lumayan cantik (hehe), juz ama aja ga hapal semua, hapal doa (doa makan n doa mau tidur), sholehah ga ya???? sama ortu lumayan ngrepotin
mereka: ga bisa ngaji, nglunjak sama ortu, sholehah????? (jauh kaleee)
dari lima kasus diatas, sebenarnya akan lebih mudah bagiku untuk bersyukur dari pada kufur. kasus 1 sampai 4 semuanya tentang dunia. sudah jelas2 tahu bahwa klo urusan dunia lebih baik lihat ke bawah, teteup... aja diri ini ingin mendongak ke atas.
malah untuk kasus nomor 5 yang semestinya mendongak ke atas aku malah lebih asik nunduk cari2 alasan.
setiap hari sebenarnya sudah begitu banyak limpahan rahmat dan nikmat yang diberikan, hanya saja diri ini memang senang sekali mencari2 kekurangan sampai lupa bersyukur.
ASTAGHFIRULLAH...
coba kita flash back dari mulai bangun pagi:
a. bangun pagi, kaki masih utuh, masih bisa bernafas, mata masih bisa melihat, telinga masih lengkap, keluarga bahagia (kurang apa coba?)
b. perjalanan ke kantor, kendaraan baik, jalanan lancar, udara segar, bisa sampai kantor dengan selamat
c. di kantor, kerjaan lumayan santai, teman2 ramah, semua target bisa selesai tepat waktu.
d. pulang kantor, mampir dulu buat belanja2, duit masih ada, badan ga terlalu capek
e. malam hari, bisa tidur di kasur empuk, nyenyak, mimpi indah
ALHAMDULILLAH...
so, be thankful (bersyukurlah maka akan KU tambahkan nikmat KU)
No comments:
Post a Comment